Kenalkan, Si Senja

842 24 0
                                    

Kenal senja? Itu, langit jingga yang hangat namun terkadang menyedihkan. Langit yang berkunjung dan memamerkan keindahannya kepada para makhluk bumi untuk dinikmatinya secara cuma-cuma. Setelah membuat kami selaku penghuni bumi nyaman, senja kemudian lenyap menyisakan gelap malam yang cukup panjang.

Apakah kata-kata itu benar? Sesuatu yang baik, hanya berkunjung dalam waktu yang amat singkat. Ataukah, karena kami begitu menikmatinya, hingga rasanya waktu berjalan begitu cepat? Senja, bahkan ia datang tidak lebih dari separuh jam.

Tapi, ada hal yang selalu membuatku bersyukur setiap hari. Ketika aku terbangun di pagi hari, melihat mentari menari naik ke atas langit, aku seakan menemukan secercah harapan, bahwa senja itu, kan kembali hadir.

Adakah yang lebih nikmat selain terduduk di tempat yang lapang, menghadap langit yang masih melompong tanpa hiasan gedung-gedung bertingkat? Menyaksikan pertunjukkan senja yang singkat, namun selalu melekat. Adakah yang lebih hangat dari kekuatan senja? Yang bahkan mampu menembus relung hati yang terkadang mati kedinginan?

Sinar jingga itu akan selalu membekas, sinar jingga itu akan selalu membuatku menggila, sinar jingga itu akan selalu menjadi hal yang paling aku suka. Meski waktu bersamanya, terasa begitu singkat.

Senjaku Ada DuaWhere stories live. Discover now