"Terasa sangat menyakitkan saat menyadari bahwa alasan dibalik senyumanmu bukan lagi aku."
###
Happy reading^^
Jungkook dan Bambam terlihat tengah duduk berjauhan di sebuah bangku panjang yang berwarna putih terbuat dari kayu. Mereka terlihat kaku, tak ada yang memulai pembicaraan sejak dua menit yang lalu.
"Sebenernya gue tau apa aja yang lo lakuin sama Lisa." Ujar Bambam akhirnya dengan ragu-ragu.
Jungkook bergeming. Ia sempat terperanjat dengan pernyataan Bambam, ia merasa kalau selama ini Bambam telah memata-matainya.
"Tapi.. gapapa. Selama yang lo lakuin itu ga berlebihan."
Jungkook tetap acuh tak acuh. Kepalanya menunduk menatap buku tebal yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan.
"Oh iya, gue mau minta tolong sama lo."
Jungkook mendongak dan menatap Bambam, seakan menunggu lanjutan dari kalimat Bambam yang masih terdengar menggantung di telinga Jungkook.
"Apa?" Suara dingin Jungkook akhirnya terdengar juga.
"Tolong buat Lisa bahagia, selama gue gabisa ngelakuin itu."
"Maksudnya?"
"Ya.. gue mau lo buat Lisa bahagia. Tapi jangan bikin dia lupa sama gue. Intinya, jangan bikin dia falling in love sama lo."
Falling in love? Jungkook tidak pernah memikirkan hal sejauh itu.
"Gue tau dia sekarang ngebenci gue. Tapi gue gabisa ngejelasin apa-apa ke dia. Tapi gue gamau dia semakin menjauh dari gue. Gapapa kalo sekarang dia ngebenci gue, setidaknya dia pernah mikirin gue meski dengan perasaan benci. Jadi gue mohon, tolong bahagiain dia selama gue gabisa ngelakuin itu, apa lo bisa?"
Jungkook termenung. Ia tampak sedang berpikir. Telunjuknya mengetuk-ngetuk sampul buku yang sedang di pangkunya.
Akhirnya Jungkook mengangguk walau terlihat sangat pelan. Bambam tersenyum sumringah.
"Oke thanks bro. Gue yakin lo bukan orang yang salah!" Bambam menepuk-nepuk punggung Jungkook dengan agak keras.
"Yaudah, gue cabut dulu." Kata Bambam dengan wajah sumringah.
Jungkook masih terdiam dan berpikir. Apa yang harus dilakukannya? Jangankan membahagiakan orang lain, membuat diri sendiri bahagia saja sangat sulit ia lakukan.
***
"Sumpah gue masih ga nyangka,deh! Kok lo mau-maunya sih nungguin gue? Padahal gue lama tadi." Celoteh Lisa tanpa jeda.
Hari ini Lisa memang ada jadwal eskul dance. Jadi ia pulang agak sore. Dan ia terkejut ketika melihat Jungkook sedang duduk di depan ruang latihan.
"Gapapa. Lo capek gak?"
"Hah? Capek? Tumben amat nanyain begituan.."
"Gue nanya serius."
"Ya Allah, begitu doang marah. Iya gue capek, kok. Tapi tadi. Sekarang udah biasa aja."
"Oh."
"Njir singkat, padat, nikmat!"
"Udahlah, ayo. Keburu terlalu sore." Ujar Jungkook sambil mempercepat langkahnya.
"Kita mau kemana,sih?"
Jungkook tak menjawab pertanyaan Lisa. Lisa tampak kesal karena merasa keberadannya tak dianggap.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Girl [completed]
Fanfiction"Lisa itu bukan cewe biasa. Dia istimewa buat gue. Dia milik gue. Semua orang tau itu. Jadi lo ga ada hak buat ngambil dia dari gue!"-Bambam ©riztaehyung 2018*