I'm a Loser

1.1K 71 10
                                    

Warning!! Yang gasuka kekerasan, gausah dibaca^^
Happy reading^^


"You know? You're a fucking loser!"

Bambam berteriak angkuh sebelum akhirnya melayangkan tinjunya ke wajah Jungkook.

Bug! Darah segar mengalir melalui hidung Jungkook. Sudut bibir Jungkook mengeluarkan darah juga. Jungkook mengusap sudut bibirnya dengan sekali usapan.

Bug! Pukulan keras kini mendarat di perut Jungkook. Ia terpental kebelakang, namun tak sampai tersungkur. Ia memegangi perutnya yang terasa nyeri dan mual.

"Karena lo udah ngingkarin janji!"

Bug! Pukulan bertubi-tubi mendarat sempurna di wajah dan dada Jungkook secara bergantian. Wajah Jungkook kini sudah babak belur tak karuan. Darah segar keluar dari pori-pori kulitnya.

"Karena lo udah berani ngerebut Lisa dari gue!"

Bug! Sekali pukulan Bambam yang amarahnya meledak-ledak itu berhasil membuat Jungkook akhirnya tumbang tersungkur ke lantai.

Tak sadar,kini banyak murid yang menonton aksi kekerasan yang di lakukan Bambam terhadap Jungkook. Bukannya merasa malu, Bambam malah merasa hebat dan bangga. Ia benar-benar sedang kesetanan sekarang.

"Hahaha! Kalian semua yang ada disini, LIAT DIA BAIK-BAIK!" Bambam berteriak sambil menunjuk-nunjuk sekitar.

"Liat dia! Liat betapa pengecutnya dia! Liat betapa lemahnya dia! And you know what!? Dia berani ngerebut cewe gue coy!" Teriak Bambam dengan bangga.

Ia mendekati Jungkook dan berjongkok di depan wajah laki-laki yang sedang kesakitan itu. Wajah penuh luka dan memar, pakaiannya yang sudah sangat lusuh, serta nafasnya yang pendek-pendek terlihat begitu menyedihkan.

Bambam menjambak rambut Jungkook dengan kasar. Ia kemudian menatap Jungkook yang matanya terpejam.

"Lo itu bukan tandingan gue! Tapi lo udah berani nantangin gue!"

Bambam meludahi Jungkook. Ia lalu melepaskan jambakannya dengan kasar sehingga kepala Jungkook terbanting ke tanah.

"Kalian semua liat dia! Liat si brengsek itu!"

Bambam kembali berlari ke arah Jungkook dan menarik kerah seragam laki-laki itu.

"Lisa itu bukan cewe biasa. Dia istimewa buat gue. Dia milik gue. Semua orang tau itu. Jadi lo ga ada hak buat ngambil dia dari gue! NGERTI LO!?

NGERTI GA LO, SINTING!"

Bambam mendorong tubuh Jungkook dan Jungkook pun kembali tergeletak lemas di tanah.

Tiba-tiba seorang gadis berambut pendek sebahu berlari ke tengah-tengah tempat yang seperti "arena eksekusi" algojo dan seorang penjahat. Beberapa kali gadis itu mengusap air matanya.

"Bam.. Bam udah, bam, jang--"

"ALAH DIEM LO, DASAR JALANG!" Bambam mendorong sikunya ke belakang hingga membuat gadis itu terjatuh ke tanah dengan cukup keras.

Banyak yang berteriak-teriak diantara kerumunan orang yang menonton kejadian itu. Gadis itu pun bangkit dan berlari ke arah para "penonton" itu dengan tangis yang pecah.

"Rasain nih! Rasain! Rasain, ANJIN*!"

Bambam menendang-nendang perut Jungkook tanpa ampun, sementara Jungkook tetap diam tak melawan. Berbagai sorak terdengar dengan jelas disana. Ada yang bersorak semangat ada yang bersorak ketakutan.

Jungkook muntah darah, organ dalamnya terluka. Ia bahkan tak punya cukup kekuatan untuk sekedar membuka kelopak matanya.

Bambam yangs sedang kesetanan menatap sekeliling,mencari sesuatu yang akan ia gunakan sebagai "alat" untuk memberi pelajaran pada orang hina macam Jungkook. Oh bagus, ia menemukan sebatang ranting di dekatnya. Segera ia raih ranting yang berukuran cukup besar itu lalu ia memukulkannya kepada Jungkook.  Dengan sekali pukulan, kepala Jungkook berdarah. Jungkook memejamkan matanya sejak saat itu, dan tak membukanya lagi.

"Bambam!" Pekikan penuh kemarahan dan keputus-asaan itu terdengar di antara kerumunan.

Seketika itu juga Bambam terhenti, suasana menjadi hening seketika. Dia Lisa,gadis berambut lurus dengan poni manis di wajahnya itu berjalan dengan pelan ke tengah arena itu. Ia tak melepaskan tatapan tajamnya pada Bambam, matanya berkaca-kaca dan penuh amarah.

Plak!

"Bego!"

Tamparan keras mendarat indah di pipi Bambam. Rasanya biasa-biasa saja, namun saat tahu siapa yang melakukannya, mata Bambam berkaca-kaca.

"Lo ngaku hebat, kan? Kenapa lo ngelawan dia yang cupu!? LAWAN GUE,LAWAN GUE BEGO!"

Lisa mendorong-dorong tubuh Bambam yang berdiri lemas sehingga ia terhuyung-huyung ke belakang.

"LAWAN GUE! JANGAN DIEM AJA! GECE, PUKUL GUE! BUNUH GUE SEKALIAN!"

Tak terasa, air mata hangat mengalir di pipi Lisa. Itu di luar kendalinya,ia tak bisa membendung air mata kemarahan itu.

"Ayo lawan gue, pengecut!" Lisa mendorong tubuh Bambam dengan kencang.

Bambam tersungkur ke tanah dengan mudahnya. Rasanya kakinya sudah tak lagi memiliki tenaga untuk sekedar menopang tubuhnya.

Sadar bahwa Jungkook sedang sekarat, Lisa langsung berlari ke arah lelaki malang itu dengan tergesa-gesa. Ia laku memangku kepala Jungkook yang berdarah-darah.

"Jungkook, lo denger gue,kan? Lo denger gue,kan! Biang sekarang..!!!"

Tangis Lisa pecah, ia benar-benar merasa tak berguna bagi laki-laki lemah ini.

"Jangan tinggalin gue, bangsat!" Pekik Lisa sambil memeluk setengah tubuh Jungkook.

"LISA AWAS!" Seseorang diantara penonton itu berteriak yang membuat Lisa terkesiap.

Di belakangnya sudah ada Bambam yang siap memukulnya dengan ranting pohon itu, Lisa memejamkan matanya karena terkejut. Namun tiba-tiba terdengar suara tembakan.

Lisa membuka matanya dengan pelan. Suasana menegangkan disana bertambah ketika beberapa polisi bersenjata hadir disana. Lisa menatap ke sampingnya,disana sudah ada Bambam yang meringkuk sambil memegangi dadanya yang tertembak.

"Bambam.." Gumam Lisa sambil menatap pilu Bambam yang sedang kesakitan itu.

Suara sirine ambulan memenuhi area sekolah Lisa. Semua guru hadir disana. Bambam dan Jungkook diangkut untuk di bawa ke rumah sakit.

Lisa terbengong seperti orang bingung, ia begitu pusing dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Semuanya begitu cepat baginya, ini seperti mimpi, dan jika benar ini mimpi,maka ini adalah mimpi yang paling buruk sepanjang hidupnya.

Seseorang tolong bangunkan aku!

"Lisa! Gue takut tadi lo di pukul sama Bambam yang gila itu!" Seorang gadis menepuk bahu Lisa dengan kencang.

Lisa tetap pada posisinya,menatap kosong ke depan, sesekali ia bergumam tak jelas.

Ia menunduk untuk memperhatikan kedua telapak tangannya yang penuh darah, serta seragam putihnya yang juga di penuhi darah.

"Bambam..? Jungkook..?" Gumam Lisa sebelum akhirnya ia berlari mengejar mobil ambulans itu dan berteriak-teriak tak jelas.

"Lisa udah, Lis! Lisa, sadar!" Pekik Rose sambil menarik Lisa ke pelukannya.

"Jungkook dalam bahaya, Rose! Lepasin gue! Nanti Bambam ngebunuh Jungkook, Rose! LEPASIN GUE!" Lisa meronta-ronta dalam pelukan Rose.

Sementara itu,Eunha dan Yerin ikut memegangi kedua tangan Lisa agar tidak meronta. Air wajah mereka memperlihatkan kekhawatiran yang besar. Sementara itu para murid sudah membubarkan diri sambil berbisik-bisik membicarakan kejadian dramatis tadi. Kejadian penuh darah yang mengerikan.

***


~TBC~

Hola guys! Udah siap dengan endingnya? Wkwkw😭

Baiklah, sekian dan terimakasih🌷💞

Istri taettaet

She Is My Girl [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang