Sebuah tandu kerajaan memasuki sebuah rumah sederhana milik seorang rakyat biasa. Diiringi dengan beberapa pengawal dan dayang kerajaan.
Seorang dayang maju ke depan. Membuka gulungan kertas.
"Kami datang untuk menjemput Kim Jongin atas perintah Raja!" Tuturnya dengan keras.
Seorang pria tan dengan seorang wanita paruh baya dan pria yang lebih muda keluar dari dalam rumah.
"Pergilah Jongin..." Sang ibu memberi perintah.
"Aku takut bu, bagaimana jika nanti mereka menindasku?" Jawab si sulung dengan raut wajah takut.
"Mereka tidak akan menindasmu. Ada partai Selatan yang akan mendukungmu, leluhur kerajaan juga yang menjodohkanmu dengan Putra Mahkota."
Dengan berat hati, pria tan itu masuk tandu. Memulai perjalanannya menuju istana negeri ini.
Negeri para manusia serigala, mereka menyebutnya negeri Exo'rdium.
. . .
Jongin turun dari tandunya, lalu menuju kediaman Raja. Calon mertuanya.
Dia sedikit tersenyum saat melihat bahwa Raja dan Ratu sudah duduk menunggunya.
Dia memberi hormat pada mereka.
"Calon permaisuri pangeran sudah tiba." Ucap Raja, membuat Jongin sedikit tersipu.
Akhirnya, mereka pun mengobrol. Membahas entah apa itu, tidak penting. Karena yang terpenting adalah kisah yang akan terjalin antara si sulung keluarga Kim dan si Puta Mahkota Oh.
. . .
Sudah seminggu Jongin ada di istana, tapi dia tidak melakukan apapun. Biasanya calon permaisuri akan diberi pembekalan, seperti sopan santun dan seni kerajinan. Tapi, Jongin itu pria. Yang dia lakukan setiap hari hanya berlatih pedang dengan kepala pengawal kerajaan.
Selain itu, waktunya dia habiskan untuk membaca. Walaupun Jongin berasal dari rakyat biasa, tapi dia memiliki kepintaran yang mumpuni. Jika saja dia mau, maka dia bisa masuk ujian masuk ke perguruan. Tapi ibunya tidak memperbolehkannya, karena jika Jongin mengikutinya maka Jongin akan menjadi seorang pejabat. Dan itu akan buruk jika Jongin tidak bisa menikah dengan Putra Mahkota.
Karena, dulu kakek Jongin pernah menolong Raja Oh Hyun, lalu mereka berjanji bahwa mereka akan menikahkan cucu mereka.
Jongin segera bersiap saat seorang dayang memberitahunya bahwa Ratu ingin dia menemuinya.
Dia menuju ke kediaman Ratu diiringi dengan beberapa dayang. Status Jongin yang belum jelas membuat Ratu tidak mau memberinya banyak dayang dan bahkan Ratu tidak memberinya pengawal seorang pun. Jongin tidak terlalu mempermasalahkannya, karena semua dayangnya itu juga pria.
Di tengah jalan, dia bertemu rombongan Raja. Dia menundukkan kepalanya, begitu pula dengan para dayangnya.
"Mau kemana anakku?" Tanya Raja.
"Saya ingin ke kediaman Ratu." Jawab Jongin, masih menundukkan kepalanya.
"Baik, berkunjunglah untuk minum teh denganku jika sempat." Setelah itu Raja pergi. Jongin pun melanjutkan perjalanannya.
"Sehun, bagaimana menurutmu?" Tanya Raja saat dia sudah jauh dari Jongin.
"Apanya ayah?"
"Calon permaisurimu."
"Ayah, jangan buat aku menemuinya sebelum kami menikah." Jawab Putra Mahkota.
Raja mengernyit, "Kenapa?"