Pernikahan Luhan dan Sehun sudah dilaksanakan. Dan malam ini adalah malam perayaannya.
"Kau tidak harus menari untuk mereka Jongin." Ucap Baekhyun. Dari keseluruhan dayang, hanya Baekhyun yang berani bicara sesantai ini pada Jongin setelah Jongin diangkat menjadi selir tingkat satu.
"Aku menari karena suka, dan aku menari untuk Sehun."
Dari semua orang diistana, hanya Jongin yang berani memanggil Putra Mahkota dengan namanya, yah selain Ibu Suri tentunya. Beberapa sahabat dekat Putra Mahkota juga memanggilnya dengan nama.
Sehun yang memintanya bersikap biasa, tidak memandang status. Karena apapun status mereka, mereka adalah mate. Jadi derajat mereka sama, menurut Sehun.
Jongin bersiap dengan pakaiannya dan juga pedangnya. Dia ingin menari pedang untuk perayaan ini. Dan Sehun memberinya ijin.
Dia berjalan ke atas panggung, alat musik dimainkan dan Jongin mulai menari dengan anggun. Jongin memakai pakaian wanita dan cadar untuk menutupi sebagian wajahnya. Sehun tidak tahu jika itu Jongin. Karena Jongin hanya berkata akan menari, tapi tidak memberi tahu akan menari apa. Dalam perayaan kali ini ada lebih dari sepuluh tarian tunggal.
Sehun tidak menatap semuanya dengan serius. Tapi saat musik berhenti di tengah tarian pedang, dia mendongak. Netranya bertemu dengan netra sang omega.
Aku melihatmu Jongin. Batinnya senang.
Aroma feromon Jongin makin kuat saat dia sudah ada didekat para keluarga kerajaan. Tariannya yang mendekati vulgar itu membuat Sehun mati-matian menjaga nafsunya.
Setelah Jongin selesai menari, dia membungkuk hormat. Memberikan kedipan mata singkat saat menatap Sehun.
. . .
Apa yang biasanya pengantin baru lakukan? Malam pertama.
Tapi, Sehun dan Luhan belum melakukannya. Dan malam ini, setelah perayaan mereka akan melakukannya.
Sehun ditandu menuju kediaman sang permaisuri. Dia hanya menatap malas. Dia ingin sekali tidak tidur dengan Luhan. Seribu alasan dia coba untuk menundanya, tapi Kasim Kim tidak memberinya kesempatan lolos.
Saat melewati kediaman selir, coret, matenya Sehun melihat Jongin sedang menari pedang tanpa musik. Semua dayangnya menyaksikannya dengan bangga.
"Berhenti." Titah Sehun.
"Kau mau apa Sehun? Kita sudah hampir terlambat." Ucap kasimnya.
"Diam Joonmyeon, aku mau mengunjungi Jonginku."
Setelah mengatakan itu, Sehun segera berjalan menghampiri Jongin yang sedang menari. Dayang dan pengawal Sehun tidak mengikuti, ah, pengawal bertelinga caplang mangikutinya.
Jongin dan para dayangnya masih belum tahu kehadiran dua orang itu. Mereka masih asik menari bersama.
"Boleh aku bergabung Jongin?" Tanya Sehun sedikit berteriak.
Semua menoleh ke arah suara. Jongin segera memasang senyumnya, dan Baekhyun segera merapikan penampilannya.
"Lain kali Sehun, kau harus ke tempat Ratu sekarang."
Sehun memberi kode agar semuanya meninggalkannya dengan Jongin. Semua segera mengikuti perintahnya itu.
Sehun mendekati Jongin, memeluk matenya dengan erat.
"Bagaimana ini, aku malas kesana. Aku akan lebih senang jika kau mengijinkanku masuk kamarmu." Ucap Sehun.
Jongin terkekeh pelan, "Kenapa perlu ijinku? Kau bisa masuk sesukamu ini istanamu."