I'm back~~
Semoga masih ada yg sabar nunggu aku up cerita ini.Enjoy with it guys!~
And then, spoiler for you, new game begin.Oh iya, aku baru buat cerita baru, judulnya Heaven. Genrenya lebih sad dari ceritaku yang lain. Yang berkenan silakan baca yaa~~
.
.
.
.
.
Jongin susah sekali beradaptasi dengan dunia manusia. Jika saja dia tidak ditemani para 'anaknya' mungkin dia sudah diculik oleh ahjussi hidung belang.
Tempo hari saat mereka baru pindah ke sebuah rumah besar yang katanya adalah milik Sehun, Jongin keluar untuk bermain di sekitar rumah dan tidak kembali sampai malam. Saat dicari ternyata dia sedang duduk manis disebuah klub yang ada didaerah sana.
Maka dari itu Sehun mengurung omega kesayangannya itu di rumah. Tidak boleh keluar jika tanpanya, begitu titahnya.
Tapi siapa yang tega menolak permintaan Jongin saat si omega manis itu meminta dengan wajah memelas? Tidak hanya.
Jadilah mereka tadi berkeliling dipasar daerah sini.
Dan saat sampai rumah, mereka sudah ditunggu oleh kepala alpha.
"Jongin, bukankah aku sudah melarangmu keluar rumah tanpa aku?"
Jongin buru-buru mengusir 'anaknya', dia tidak mau para krucil kesayangannya ikut kena marah oleh si alpha galak ini.
"Aku ingin buah." Jawab Jongin sambil menunjukkan satu kantong belanja yang penuh oleh buah.
Sehun menghela napasnya, "Ini kali terakhir aku memperingatkanmu. Sekali lagi kau seperti ini aku akan menghukummu."
Jongin hanya diam menunduk dengan wajah bersalah.
Sehun sudah pusing memikirkan kelangsungan hidup mereka disini, tapi dengan tidak tahu sopan santun Jongin selalu melawannya.
"Alpha, Sana nuna datang." Mark masuk bersama dengan seorang wanita cantik yang wajahnya tidak asing lagi bagi Jongin.
"Sehunie! Aku rindu~" Rajuk wanita cantik itu sambil mendekati Sehun.
"Sehun, aku ingin bercinta."
Wajah Sehun yang biasanya datar tanpa ekspresi itu kini merah padam karena ucapan Jongin.
Sehun tahu omeganya sedang cemburu, tapi tidakkah ada cara lain untuk meunjukkan kecemburuannya?
Sedetik sebelum Sana sampai dipelukkan Sehun, Jongin mengucapkan kalimat sialan yang entah kenapa langsung membuat Sehun panas mendengarnya.
"Jongin, masuklah dulu. Aku akan menyusul."
Jongin mengangguk sambil menggigit apel yang tadi dibelinya. Dia masuk ke kamarnya sesuai dengan perintah Sehun.
"Sana-ssi, aku akan mulai bekerja besok. Mungkin banyak dari mereka yang akan mencari tahu tentangku, jadi, bisakah kau membuat profil palsu untukku?"
Sana yang belum lepas dari keterkejutannya tersenyum canggung menanggapi, "Tentu, akan aku buatkan."
Setelah mendapat persetujuan dari Sana, Sehun segera beranjak dari sana. Menuju kamar untuk menyusul omeganya.
"Sana, you okay?"
Sana tertawa keras. Tawa karena tidak percaya akan hal yang dia lihat tadi.
"Si lemari es itu memiliki mate yang sangat binal. Aku harus memberi tahu yang lain."