Jongin harap-harap cemas ditempat. Ditemani oleh Baekhyun dan para werewolf remaja yang tadi baru dikenalnya. Tadi Mark datang membawa kabar buruk.
Ibu Sehun meninggal.
Sehun segera berlari menuju pack Luhan. Ingin melihat keadaan ibunya.
"Tidurlah Jongin, ini sudah malam." Baekhyun mengelus punggung Jongin.
"Aku ingin menunggu Sehun."
Baekhyun tidak bisa memaksa lagi. Jika itu menyangkut Sehun, maka Jongin akan keras kepala.
Akhirnya pelayan setia Jongin itu mengalah, dia tidur disamping Jongin. Dirinya lelah.
Jongin menatap rembulan yang membentuk sabit dilangit. Indah. Ah tidak, ada yang lebih indah dari itu.
Senyum Jongin.
Jongin mengulum senyum tipis ketika mengingat Sehun merayunya dulu. Katanya tidak ada yang lebih indah dari senyum Jongin.
Sehun, cepatlah, Jonginmu merindu disini.
.
.
.
.
.
Sehun menatap datar ibunya yang siap dibakar. Sama sekali tidak menunjukkan kesedihannya.
"Bagaimana bisa kau tidak menangis di pemakaman ibumu?" Luhan bertanya setengah menyindir.
Sehun hanya diam.
"Apa si Kim itu membuatmu tidak memiliki simpati bahkan pada ibumu?"
Sehun menoleh pada pria manis disampingnya. Andai tatapan bisa membunuh, maka Luhan sudah mati sekarang.
"Diam dan tutup mulutmu." Sehun berkata pelan namun tajam.
Ayah Luhan mendekati mereka. Sehun memberi salam ala kadarnya. Jujur, dia tidak begitu menyukai keluarga ini.
"Aku tidak menyangka kau akan datang."
Sehun tersenyum remeh mendengar ucapan ayah Luhan.
"Harusnya anda tidak sekaget itu melihat seorang anak menghadiri pemakaman orang tuanya."
Sehun memberi kode pada Chanyeol yang ada beberapa langkah didepannya.
"Anda harusnya kaget saat aku tidak datang. Permisi, aku pamit."
Kemudian, Sehun melangkah pergi diikuti Chanyeol dan Jongdae. Ingin segera kembali ke packnya.
"Sehun!"
Luhan mengejar Sehun, menahan tangan alpha itu dengan cukup kuat.
"Menginaplah ini sudah malam."
Sehun menatap dua temannya, meminta persetujuan. Kedua temannya hanya menggedikan bahu. Terserah Sehun.
"Tidak bisa, Jongin pasti sedang menungguku."
Luhan merengut kesal.
"Aku istrimu Oh Sehun!"
"Kim Jongin mateku."
Luhan bungkam. Tidak bisa menyanggah ucapan Sehun lagi. Kemudian putra tunggal Xi itu merelakan ketiga alpha pergi.
"Gege!"
Ingin sekali Sehun abai dengan suara itu. Hanya dua kelemahan Sehun dalam pack ini. Chenle dan Renjun. Mereka adalah kerabat pack Xi. Tapi Chenle lebih minat dengan packnya sejak orang tuanya meninggal. Sedangkan Renjun masih harus disini karena menjaga ibunya yang sakit.