MUHASABAH DIRI | 8

299 19 0
                                    

🌹🌹
Ketika cinta mengurai makna (PART II) . . Janganlah sekali-kali jatuh pada cinta, karena hanya sakit yang dirasa.
Tapi berusahalah untuk bangun cinta dalam mahligai taat. Agar tekadmu diperkuat, untuk menuju nikmat yang bukan hanya sesaat. Cinta adalah gerbang yang disediakan Allah bagi manusia untuk bisa mengenal titah Tuhan-Nya.
Melalui ikatan suci pernikahan, Allah hadirkan keindahan dan kasih sayang-Nya yang berlimpah. Segala yang haram, kini menjadi halal tatkala perjanjian yang berat itu telah dilakukan. Subhanallah... Lantas, kenapa masih meragu untuk menikah?
Al-Hubbu fillah wa lillah - cinta karena Allah dan di jalan Allah, Jenis cinta ini merupakan syarat dari Kecintaan kepada apa yang dicintai oleh Allah (mahabbatu ma yuhibbullah).
Mencintai apa yang dicintai Allah tidak akan lurus kecuali jika ia mencintai karena Allah dan di jalan Allah. Secara fitrah, hati cenderung mencintai Dia yang memberi nikmat dan mencintai Dia yang berjasa kepadanya. Makanya, kita wajib mendahulukan cinta kepada Allah, karena semua kebaikan dan kenikmatan yang kita rasakan berasal dari Allah semata. "Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah-lah (datangnya)." (QS. An-Nahl: 53)

Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari jodoh. Lebih baik kita memantaskan diri. Perbaiki keburukan kita, tutupi kekurangan kita dengan kebaikan.
Di jalan dakwah, kita berharap menemukan cinta yang mampu membawa kita sampai ke surga-Nya. Mencari pasangan hidup tidak selamanya sulit. Salah satu caranya adalah dengan menyibukkan diri bersilaturahmi, memperkuat ukhuwah. Tidak perlu lagi banyak merangkai kata, menjalin cinta dengan banyak dusta. Percuma.

MUHASABAH DIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang