MUHASABAH DIRI | 9

312 21 0
                                    

Assalamualaikum...

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama,
sehingga keadaan beliau sgt lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua shbt dtg ke Masjid.
Tidak lama kmdian,
penuhlah Masjid dgn para shbt.
Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW.

Beliau duduk dgn lemah di atas mimbar.
Wajahnya terlihat pucat,
menahan sakit yg tgh di deritanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kpdmu,
bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua shbt menjwb dgn suara bersmgt,
" Benar wahai Rasulullah,
Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah.
Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd mrk."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi,
dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kpd satu pertanyaan yg menjadikan para shbt sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya,
aku akan pergi menemui Allah.
Dan sblm aku pergi,
aku ingin menyelesaikan segala urusan dgn manusia.
Maka aku ingin bertanya kpd kalian semua.
Adakah aku berhutang kpd kalian?
Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.
Krn aku tidak mahu bertemu dgn Allah dlm keadaan berhutang dgn manusia."

Ketika itu semua shbt diam,
dan dlm hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dgn kita?
Kamilah yg byk berhutang kpd Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebyk 3 kali.

Tiba2 bangun seorg lelaki yg bernama UKASYAH,
seorg shbt mantan preman sblm masuk Islam,
dia berkata:

"Ya Rasulullah!
Aku ingin sampaikan masalah ini.
Seandainya ini dianggap hutang,
Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bkn hutang,
maka tidak perlulah engkau berbuat apa2".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pn mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu,
satu ketika engkau menunggang kuda,
lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda.
Ttp cemeti tsb tidak kena pada belakang kuda,
Tapi jesteru terkena pada dadaku,
Krn ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendgr itu,
Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah.
Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yg sama."

Dgn suara yg agak tinggi,
Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan2 tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sdgkan ketika itu sebahagian shbt berteriak marah pd Ukasyah.
"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bknkah Baginda sdg sakit.

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.
Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cemeti di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cemeti itu dari Fatimah,
Kemudian Fatimah bertanya: "Utk apa Rasulullah meminta cemeti ini wahai Bilal?"

Bilal menjwb dgn nada sedih: "Cemeti ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Knp Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah?
Ayahku sdg sakit,
kalau mahu mukul,
pukullah aku anaknya".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUHASABAH DIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang