Limabelas

4.1K 382 39
                                    

Adakah yg menanti ff ini?

.

.

.

.

.

Suasana hati Jongin sudah membaik saat makan malam. Semua keluarga berkumpul di rumah Sehun, menikmati makanan yang dimasak oleh para maid yang dikepalai oleh Yixing.

Mari absen semua yang ada disini.

Tentu saja, pasangan pengantin baru, Jongin dan Sehun.

Kakak sulung Sehun, Yifan dan kekasihnya Tao.

Kakak kedua Sehun, Joonmyeon dan istrinya Yixing yang sedang di dapur.

Kakak Jongin, Jonghyun dan istrinya Minhyun serta ayah Minhyun.

Sahabat Jongin, Taemin dan kekasihnya Minho.

Kerabat jauh Sehun, Luhan, Jongdae, dan Xiumin.

Dan pasangan penambah cerita, Chanyeol dan Baekhyun.

Setelah semua masakan dihidangkan, mereka makan. Sambil mengobrol santai tentang kedua pasangan pengantin baru itu.

. . .

Para keluarga sudah pulang. Di rumah hanya ada enam orang. Jongin, Sehun, Yifan, Tao, Yixing dan Joonmyeon.

Mereka tengah menikmati wine yang dibawa Yifan dari Kanada. Jongin tidak meminumnya, kakaknya melarangnya meminum alkohol.

Sehun sudah mulai mabuk, dia yang terus minum wine tanpa henti. Yifan yang melihatnya pun jadi memiliki ide.

Yifan segera ke kamarnya, mengambil bungkusan kecil yang dia selipkan di saku jaketnya. Setelah itu, dia kembali ke tempat berkumpul. Menuangkan wine pada Sehun yang sudah mabuk, tidak lupa menambahkan bubuk dari bungkusan yang tadi dia ambil.

Itu gelas terakhir Sehun, dia diseret oleh Jongin untuk segera ke kamar. Meninggalkan minuman beralkohol yang masih cukup banyak.

. . .

Jongin terusik dari tidurnya. Dirinya merasa kedinginan. Matanya mengerjap melihat dalam gelap.

"Oh sialan Sehun! Apa yang kau lakukan?!" Teriaknya pada pria yang sedang berusaha menelanjanginya.

Sehun diam, tidak menjawab. Tangannya sibuk melepas kancing baju Jongin. Dia masih pusing karena mabuk, dan makin pusing lagi karena berkali-kali kepalanya dipukul ringan oleh istrinya.

Tekankan sekali lagi, istrinya.

Merasa kesal karena Jongin mengganggu pekerjaannya, dia mencari cara. Kemudian, diciumnya bibir tebal milik si tan. Melumatnya dan sedikit memberi gigitan kecil. Kini, tangannya lebih leluasa untuk menelanjangi tubuh tan milik istrinya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Plak!

"Tujuh belashh..."

Plak!

"De-delap-... Akh!"

HunKai : PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang