Empatbelas

3.8K 378 36
                                    

Gak asik sebenernya karena kalian udah nebak di chap 13, but yaudah deh aku terusin biar cepet kelar. Trus cepet2 up yg werewolf (kalo banyak yg suka sih) -^-

.

.

.

.

.

.

Jongin merajuk. Dia merajuk pada semuanya. Dia bahkan tidak mau bicara dengan siapapun selama dua minggu ini. Aneh memang, Jongin yang cerewet tiba-tiba diam. Dia hanya bicara ketika sangat butuh.

Oh iya, Jongin sangat cerewet malam itu. Setelah dari gereja, keluarga mereka makan malam bersama. Dan otak mesum kakak suami Jongin bekerja. Dia mencampurkan sedikit obat perangsang pada wine Sehun. Dan saat sampai kamar, Jongin menjadi sangar cerewet.

"Jongin..."

Jongin hanya diam, masih fokus pada acara memasak yang dilihatnya ditv. Dia melihat bukan karena ingin belajar masak, percayalah dapur akan seperti kapal pecah saat Jongin mencoba memasak. Dia melihat acaranya karena chefnya tampan.

"Sayang..."

Jongin masih diam.

"Nini..."

"Bisakan berhenti memanggilku Oh Sehun ssi?"

Ya, benar. Sehun, suami Kim Jongin. Ah, harusnya kita ubah marganya. Bukan Kim Jongin lagi, tapi Oh Jongin.

"Kau mengabaikanku." Sang suami merajuk.

"Tidak." Jawab Jongin singkat.

"Kau mengabaikanku karena masalah pernikahan? Percayalah, Johnny yang menarikku untuk menggantikannya. Dan tuan Hwang juga memberiku kode agar aku menurut." Jelas Sehun.

Jongin diam. Bibir tebalnya menggumamkan semua sumpah serapah yang dia tahu. Sehun benar-benar amnesia jika sudah mabuk, ditambah lagi karena obat sialan itu.

"Iya."

"Jangan seperti ini Oh Jongin..." Sehun kembali merengek.

Jongin ingin sekali mengatakan sesuatu, perihal alasannya mengabaikan semuanya. Tapi dia malu.

Sehun memeluk Jongin, menghirup wangi rambut kesayangannya. Aroma bayi.

Kapan kau akan dewasa Jongin, batinnya. Jongin masih memakai sabun, shampo, lotion, dan bedak bayi.

"Tuan..." Panggil Jongin.

Sehun sedikit lega. Biasanya jika Jongin memanggilnya tuan atau hyung artinya Jongin akan mengaku apa yang mengganggunya.

"Apa bear?"

"Ayo bermain!" Seru Jongin.

Sehun mengernyit, "Bermain apa? Kau mau ke Lotte World? Atau liburan ke tempat lain?"

"Main di ranjang tuan." Ucap Jongin, matanya mengerjap polos. Sehun yang mendengarnya hanya bisa menelan ludahnya karena tegang. Nah, kalau yang ini anunya yang tegang. Adik kecilnya langsung merespon saat Jongin menyebut kata ranjang. Sial, senjata tidak tahu diri. Batinnya kesal.

"Jongin, aku ada urusan." Setelah mengatakan itu, Sehun buru-buru keluar dari kamar. Walaupun Jongin jadi pendiam, tapi entah kenapa dia juga jadi agresif. Bahkan, Sehun pernah terbangun pukul 2 dini hari karena Jongin memainkan adik kecilnya.

Jadi apa sebenarnya yang terjadi saat hari pernikahan itu?

.

.

HunKai : PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang