Enambelas

6.5K 419 31
                                    

Siapa yg nunggu?







.

.

.

.

.







Sehun baru pulang dari perjalanan bisnisnya selama tiga hari di Macau. Saat dia pulang, dia tidak menemukan istri kesayangannya. Entah kemana istrinya itu pergi.

"Oh, apa beruang kesayanganmu pergi dengan ratuku?"

Sehun yang hampir terlelap jadi terganggu dengan Chanyeol yang seenaknya masuk ke kamarnya tanpa ijin.

"Sepertinya begitu."

"Yak! Suami macam apa kau yang tidak peduli dengan istrinya!" Chanyeol membentak.

"Pria macam apa yang hanya berani meniduri tanpa berani bertemu orang tuanya?"

SKAKMAT!!

Chanyeol kalah telak. Tidak bisa menyanggah ucapan Sehun.

"Sudah lebih dari lima tahun kalian pacaran, kau bahkan menidurinya sejak kalian sebulan pacaran. Dan kau masih belum bertemu orang tuanya? Gila saja kau caplang."

Chanyeol melotot kesal pada sosok yang baru saja masuk kamar Sehun. Satu-satunya sosok yang disegani Sehun selain Joonmyeon. Orang yang bisa membuat Sehun berdiri tegap, tidak jadi tidur siang. Bahkan, Sehun tidak sesopan ini pada Joonmyeon. Saat Joonmyeon mengganggu tidur siangnya, dia akan melempari Joonmyeon dengan benda yang ada didekat tempat tidurnya.

"Tumben kau kemari hyung?"

Orang itu melepas jasnya, menatap Sehun dengan pandangan heran.

"Sejak kapan aku menerimamu sebagai adik ipar?"

Glek.

Sehun menelan ludahnya kasar.

Chanyeol sudah hilang dari kamar Sehun, dia diam-diam pergi dari sana tadi.

"Aku kesini untuk mencari Jongin, tapi aku tidak menemukannya. Di rumah ini juga tidak ada yang menyambut jadi aku langsung kemari."

"Ah, begitu."

Jonghyun dengan seenaknya mengambil koper dari atas lemari Sehun, mengambil baju Jongin dan memasukannya ke dalam koper.

"Hyungnim..."

"Besok hari peringatan kematian orang tua angkat kami, kami ingin mengunjungi mereka."

Sehun bernafas lega. Setidaknya, Jongin tidak akan diambil paksa darinya.

Setelah mengemas pakaian adiknya, Jonghyun duduk di sofa. Sehun duduk dengan kaku di pinggir tempat tidur.

Hening.

"Kudengar hubunganmu dengan Jongin sedang tidak baik?"

Sehun mendongak, menatap kakak iparnya dengan gugup.

Jonghyun beranjak dari duduknya setelah mengirim pesan pada saudara barunya. Mengambil CD dari balik jas hitamnya, lalu melemparkannya pada Sehun.

"Aku benar-benar ingin membunuhmu saat melihat itu, tapi aku urungkan karena benda sialan itu membuat marahnya Minhyun padaku hilang setelah mempraktekannya." Wajah Jonghyun merah padam saat mengatakan itu.

"Kau akan tahu kenapa sikap Jongin berbeda." Lanjut menantu kesayangan Tuan Hwang itu.

Sambil menarik koper mini Jongin, Jonghyun keluar dari kamar pengantin baru itu.

HunKai : PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang