EMPAT

51 2 1
                                    

Musim Semi..

Sudah setahun lamanya Rania menempuh pendidikan di Korea Selatan, ini adalah tahun keduanya di Korea University. Selama itu Rania tidak pernah sekalipun pulang ke Indonesia demi untuk menghemat biaya keuangannya. Tentu saja ia sangat merindukan keluarganya di Indonesia, tetapi ia harus bersabar demi mewujudkan impiannya, selain itu ia tidak sanggup membeli tiket PP Korea-Indonesia, ia ingin meminta kepada kedua orang tuanya akan tetapi selalu diurungkannya karena baginya sekolah di sini saja sudah sangat menguras keuangan kedua orang tuanya, ia tidak ingin menambah beban mereka lagi. Bahkan pernah sekali ayahnya berkata untuk membelikannya tiket akan tetapi Rania menolaknya dengan alasan ada sesuatu yang harus diselesaikannya. Selama di Korea Rania belajar banyak hal termasuk hidup mandiri dengan mencari uang sendiri seperti melakukan les private, kerja sampingan di restoran cepat saji dan sejenisnya.

Rania berjalan memasuki ruang kelas sambil tersenyum. Hari ini semester baru resmi di mulai. Tampak Min Ah yang sedang asik mengotak-atik ponselnya sehingga tidak menyadari kehadiran Rania.

"Yaa! (Kata seruan dalam bahasa Korea)?" Rania berkata dengan setengah berteriak membuat Min Ah kaget dan melotot kearahnya.

"Ahh. jinjja, kkamjakiya.. (benar-benar, kau mengagetkanku)." Min Ah mendengus dengan kesal.

"Mianhae (Maaf)." Kata Rania sambil tersenyum puas melihat Min Ah yang tengah kesal padanya.

"Aku duduk di sini yah." Kata Rania sembari mengambil tempat di samping Min Ha.

"Memang kursi itu untukmu." Balas Min Ha yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Kau sedang apa. Sepertinya sibuk sekali." Tanya Rania melihat Min Ha yang terus-terusan menatap layar ponselnya.

"Kau tau tidak? Im Gyosu tidak akan mengajar semester ini." Kata Min Ha sembari melirik kearah Rania sekilas.

"Wae (Kenapa)?" Tanya Rania.

Sebelum Min Ah sempat menjawab seorang laki-laki berperawakan tinggi  masuk dikelas itu dan menuju meja dosen. Seketika itu juga mahasiswa di dalam kelas itu berteriak kegirangan kecuali Rania. Ia tidak mengerti mengapa mereka melakukannya. 

"Wah daebak (luar biasa)." Kata Min Ha yang membuat Rania melotot kearahnya.

"Geu salam-eun nugu-inga? (siapa orang itu?)" Tanya Rania dengan bingung.

"Nanti juga kau akan tahu." Balas Min Ha dengan cuek karena masih memperhatikan sosok bertubuh tinggi itu.

Rania kemudian melihat kearah lelaki itu, sekilas dia terlihat menarik, tubuhnya tinggi menyerupai tubuh seorang atlet, kulitnya putih dan wajahnya sangat menawan disertai dengan lesung pipi dibagian kanan pipinya. Lelaki ini cukup menarik. Hal itu disadari Rania ketika lelaki tersebut tersenyum melihat reaksi orang-orang ketika ia berjalan hingga berada di meja dosen. 

"Tenang. Ku mohon tenanglah. Aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian." kata lelaki tersebut saat sampai di meja dosen.

Semua mahasiswa yang berada di kelas tersebut kemudian berhenti mengeluarkan suara-suara aneh seperti 'wah dia sangat ganteng', 'sungguh. dia idolaku', 'aku tidak percaya dia masuk ke kelas ini', kira-kira suara-suara seperti itulah yang Rania dengar sejak lelaki itu masuk ke ruangan.   

"Mahasiswa sekalian. Perkenalkan Nama saya Lee Jae In...." 

"Kami tahu Gyosu-nim." Kata beberapa mahasiwa memotong pembicaraan Jae In yang di sambut tawa oleh Jae In dan mahasiswa lain.

 "Saya ingin menyampaikan bahwa Im Gyosu tidak bisa mengajar di semester ini karena beliau sedang melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Untuk itu, selama satu semester kedepan saya ditugaskan untuk menggantikan beliau. Mohon kerjasamanya." Jae In melanjutkan ucapannya, lagi-lagi dengan menunjukkan lesung pipinya yang sangat menawan.

Seluruh mahasiswa tiba-tiba bersorak puas mendengar ucapan lelaki itu termasuk Ahn Min Ha. Hanya Rania yang tampak tidak antusias dengan kehadiran lelaki tersebut. Namun Rania tidak bisa memungkiri bahwa secara fisik lelaki tersebut memang menarik, mirip aktor-aktor tampan dalam drama-drama korea. Pantas saja mahasiswa ini bersorak untuknya, dia lumayan menarik ternyata. Pikir Rania sembari tersenyum sekilas. 

"Untuk itu, sebelum pelajaran dimulai. Saya ingin mengenal kalian terlebih dahulu. Silakan acungkan tangan kalau saya menyebut nama kalian." Katanya lagi.

"Kang Hye Ri."

"Aku, Gyosu-nim.". Jawab si perempuan berambut Ikal.

"Lee Rae Won."

"Saya di sini, Gyosu-nim." Jawab seorang lelaki 

"Ahn Min Ah."

"Itu aku, Gyosu-nim" Jawab Min Ha tersenyum mendengar namany di sebut lelaki yang bernama Jae In itu.

"Rania.... Rania ..Ma...ha..lani."Panggil Jae In dengan terbata melihat nama yang cukup asing itu.

"Rania Maharani Gyosu-nim, itu aku." Jawab Rania sedikit kesal karena lelaki itu salah mengeja namanya.

"Yah, Rania Maharani." Ulangnya sekali lagi sembari menatap kearahnya, sedikit terkejut, ia menatap Rania untuk bebrapa detik lalu melanjutkan perkataannya.

"Nama yang unik." Katanya, lagi-lagi tersenyum, namun kali ini ia tersenyum sambil melihat kearah Rania.

"Aneh." Rania mendesah kesal melihat lelaki itu tersenyum kearahnya seolah meremehkan namanya yang berbeda dari nama-nama yang lain.

 Tiba-tiba ia menyadari sesuatu dan kembali mengamati sosok lelaki yang tengah sibuk menyebut nama-nama mahasiwa itu satu persatu di meja dosen. Rania berusaha memutar-mutar ingatannya kembali ketika mendapati lelaki itu yang tampak tidak asing dimatanya.

"Oh tidak, dia kan..... lelaki yang pernah kutemui di lift." Kata Rania setengah tidak percaya.

Min Ha yang sedari tadi heboh menatap lelaki itu sontak menatap kearahnya. 

***


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja di Windy HillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang