22

174 15 4
                                    

Dev berlari kesana kemari dengan linangan air mata. Ia menanyakan setiap perawat namun tak ada yang  mengenalnya.

"Anushka,apa kau baik-baik saja? Kenapa aku jadi secemas ini? Kau dimana Anushka"

BRUKK!!!

"Aduh..."

Rupanya Dev menabrak seorang gadis yang umurnya kira kira lebih muda dari Dev.

"Ah maaf,aku tidak melihatmu. Aku sedang buru buru" ujar Dev

"Ah tak apa. Kenapa kau berlari seperti itu? Kau taukan ini rumah sakit bukan taman ataupun lapangan!"

"Aku sungguh minta maaf. Aku sdang mencari adikku. Aku takut dia kenapa napa. Tapi aku tidak bisa menemukan ruang rawatnya"

"Kenapa kau tidak menanyakannya pada perawat disini?"

"Sudah ku lakukan namun tak ada satupun yang melihatnya"

"Apa adikmu sakit keras?"

"Tidak,aku tidak tau. Oh ya apa kau melihat ibu ibu berambut panjang. Ia memakai baju kemeja kotak kotak berwarna merah"

"Aku rasa pernah melihatnya.untuk memastikan kau punya fotonya?"

"Argh,aku tidak membawa ponselku. Ini ponsel ibuku"(dalam hati)

"Maaf aku tak membawa ponsel ku. Tapi Kau melihatnya  dimana?"

"Tadi dia sedang menelpon seseorang tapi aku tak tau siapa itu ,yang jelas setelah itu dia langsung panik dan berlari menuju ruang UGD"

"Ah,baiklah terima kasih. Dan sekali lagi aku minta maaf telah menabrakmu tadi"

"Ah tak apa"

~~~

"Saloni,lebih baik kau pulang saja. Ibumu pasti mencemaskamu di rumah"

"Tapi bagaimana dengan Anu,tante?“

" Disini sudah ada tante jadi kau tenang saja. Nanti tante kasih tau perkembangannya".

"Baiklah. Saloni,pulang dulu ya tante"

" Hati hati ya sayang"

" Makasih ,tante"

Saloni mengambil tasnya dan pergi meninggalkan ruangannya. Saloni menutup ruangan itu secara perlahan. Ia menghela napas sejenak

"Semoga lekas sembuh,anu"

Saat ia membalikkan tubuhnya,suah ada dihadapannya seorang laki laki yang lebih tinggi darinya. Saloni perlahan melangkah mundur.

"Kak Dev?"

"Saloni,apakah ini ruangan anushka?“

"Kakak kenapa masih disini? Bukankah seharusnya kakak sudah pulang?"

"Jangan mengalihkan pertanyaanku saloni!"

Saloni menutup matanya melihat Dev berteriak dengan wajahnya yang seram

~~~~

"Apakah itu Dev?"

Dengan segera Amrit membuka pintu ruangan.

"Dev,sedang apa kau disini?kenapa kau berteriak? Kau tau kan ini rymah sakit?!"

"Ma,bagaimana dengan keadaan adikku?"

"Dia baik baik saja. Lebih baik kau pulang bersama ibumu. Dan jangan berteriak lagi di rumah sakit"

"Tidak,ma. Dev ingin bersama Anu"

"Dev,kau udah berani melawan perintah mama?! Siapa yang mengajarkan itu?!"

"Ma,tolong ngertiin aku. Aku hanya ingin merawat adikku itu saja"

" Dev,kau punya keluargamu sendiri. Anushka tak butuh kamu. Disini sudah ada mama. Mendingan kamu pulang"

"Tapi,ma..."

"Pulang atau mama gak pernah menganggap kamu sebagai anak mama lagi!!! Mama gak pernah punya anak yang melawan perintah mama"

"Ma,tolong kali ini saja"

"Pergi!!!"

"Tante,apa tak berlebihan memarahi kak Dev seperti itu?"

"Saloni, tante ingin membuat dia mengerti kalau sekarang dia punya keluarga baru. Dia bertanggung jawab  pada keluarga itu sekarang. Apa anak SMA tidak mengerti hal itu?!"

"Kak Dev mendingan kakak pulabg saja daripada tante amrit marah lagi juga mengganggu pasien lain"

"Baiklah. Aku akan pergi"

"Tante,saloni juga pamit ya"

~~~~

"Kak Dev, tunggu"

"Ada apa?"

"Anushka baik baik saja jadi kau tak perlu khawatir. Kak,maaf aku berkata kasar kali ini. Mendingan kakak gak usah mikirin Anushka lagi. Dia bukan keluarga kakak lagi. Kakak mendingan ngurusin keluarga kakak yang baru dan hidup bahagia. Aku berkata hal ini demi Anushka. Aku permisi"

Dev menarik tangan kiri saloni membuat jarak mereka semakin dekat. Wajah dev perlahan mendekati wajah Saloni.

"Apa yang kau lakukan kak?"

I LOVE MY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang