24

152 13 3
                                    

"Kak Arishfa!"

"Eh Saloni. Kenapa kau disini?"

" Aku sedang perjalanan pulang nih. Kakak sendiri?"

"Ah tidak aku hanya mencari udara segar saja. Oh ya memangnya kamu habis dari mana?"

"Rumah sakit. Temanku pingsan saat kami sedang di cafe jadi aku mengantarnya ke rumah sakit"

"Owh begitu. Sekarang bagaimana keadaannya?"

"Dia baik baik saja"

"Ah tadi juga Dev juga khawatir tentang adiknya"

"Kau kenal dengan kak Dev?"

"Tentu saja kami berteman sejak kecil. Tapi sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya. Jadi ya gitu deh"

"Berarti kakak tau nama adiknya"

"Tentu. Namanya Anushka kan?"

"Dia temanku yang aku ceritakan tadi!"

"Owh benarkah?"

"Iya kak. Kakak gak mau jenguk dia? "

"Aku rasa tidak. Anushka mungkin tidak mengenalku seperti Dev"

"Kakak bertemu Dev dimana?"

"Tadi di rumah sakit. Dia tidak sengaja menabrakku dan sepertinya dia tidak ingat aku. Jadi aku juga sama pura pura tidak mengenalnya"

"Owh begitu. Kak aku rasa kakak jangan bertemu kak Dev lagi"

"Loh kenapa?"

"Suasana hatinya sedang buruk sekarang"

"Tenang saja. Meskipun Dev seperti itu aku yakin aku bisa mengatasinya. Saloni,kau tenang saja ya"(tersenyum sambil memegang bahu saloni)

"Apa kakak mencintai kak Dev?"

"Ah soal itu ... "

~~~

"Ma,kak Dev apakah dia sudah pergi?"

"Ya,sayang. Lebih baik kau sekarang banyak istirahat ya..."

"Ma,kau tau? Entah kenapa aku sangat merindukannya tapi aku benci bertemu dengannya"(tersenyum)

"Sayang.."

"Tenang aja kok,ma. Bukan berarti anu membenci kak Dev kok"

"Sayang,jika kau merasa terganggu sekarang , kau lebih baik pindah sekolah ya,sayang"

"Tak perlu,ma, untuk apa? Anushka sudah nyaman di sekolah itu"

"Tapi mungkin kau akan sering bertemu dengannya dan kau baru saja mengatakan bahwa kau benci bertemu dengannya sekarang"

"Tapi,ma, meski sekolah kita bersebrangan bukan berarti aku akan sering bertemu dengannya kan?"

"Anu.."

"Tenang aja"

"Jika kau tidak nyaman katakan pada mama atau papa ya. Janji?"

"Anushka janji"
~~~
"Dev,kau dari mana saja, kenapa kau lama sekali?"

"Maaf,bu"

"Ya sudah, ayo kita pulang"

Dev hanya mengangguk tanpa berkata sedikitpun begitupun saat perjalanan pulang.

"Dev, apa kau tau? Ibu sangat kesepian. Menghadapi penyakit ibu sendirian. Bahkan ibu harus tega membuang dirimu? Apa kau membenci ibu?"

"juga ayahmu sudah meninggal. Sayang sekali dia tak bisa melihatmu dari dekat seperti sekarang. Tapi setidaknya dia bisa melihatmu dari sana"

"Dan perlu kau tau juga,kau memiliki seorang adik perempuan. Dia sangat cantik dan juga imut. Yah meski dia bukan adik kandung kamu. Mungkin kau akan menebak ibu menikah lagi. Jika kau berpikir seperti itu,kau sangat benar. Ibu menikah lagi dan memiliki anak darinya. Tapi meskipun begitu ibu harap kau bisa menyayangi mereka"

Namun Dev tak bergeming sedikitpun ataupun bereaksi. Tak lama mereka sampai di sebuah rumah cukup mewah.

"Ayo,Dev masuk dulu"

"Sayang,dia siapa?"

"Kau sudah pulang rupanya. Ah dia anakku yang aku ceritakan"

"Owh begitu. Dev rupanya kau, tampan juga ya kamu"

"Dev,ini ayah tiri kamu namanya Dimas"

"Owh salam om eh maksudnya ayah"

"Ah belum terbiasa. Tak masalah"

"Owh ya. Anak perempuan kita mana?"

"Dia belum pulang"

"Jadi begitu"

"Halo bu halo yah!!"

"Nah,tuh dia anaknya"

Dev melirik kearah pintu masuk. Seketika matanya membulat sempurna begitupun gadis itu.

"Kak Dev?"

~~~
Maaf klo ada kesalahan kata dan banyak kesalahan

I LOVE MY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang