Bolehkah aku berharap, walau sela tanganmu sudah terisi?
Bolehkah aku berharap, walau senyummu sudah ada yang memiliki?
Bolehkah aku berharap, walau pundakmu sudah ada yang menyandari?
Bolehkah aku berharap, aku bisa memilikimu lagi?
-Mawar Pertama
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan si Mawar
Non-FictionAku mencari tempat curahan hati, dan aku putuskan, di ruang oranye ini aku menumpahkan segalanya.... Karena aku rasa, tidak seorangpun mau mendengarkan curhatku. Atau akulah yang terlalu melebih-lebihkan? Entahlah, aku hanya ingin di sini. Kenapa? K...
si bodoh yang banyak mau
Bolehkah aku berharap, walau sela tanganmu sudah terisi?
Bolehkah aku berharap, walau senyummu sudah ada yang memiliki?
Bolehkah aku berharap, walau pundakmu sudah ada yang menyandari?
Bolehkah aku berharap, aku bisa memilikimu lagi?
-Mawar Pertama