|08|

1.1K 151 19
                                    

19 Maret 2018


...

Terlihat seorang wanita cantik baru saja keluar dari bandara incheon, penerbangan paling sibuk di Negri ginseng itu. Dress sewarna merah darah yang dikenakannya menarik perhatian orang-orang di sekitar tak lupa jari tangannya yang lentik menyeret sebuah koper berwarna putih sementara tangan kirinya sibuk mencegat sebuah taksi.

Setelah dapat ia letakan semua barang bawaannya kedalam seraya menyerahkan secarik kertas berisi sebuah alamat pada sang supir taksi.

"Tolong pergi ke alamat ini" Pintanya.

Sang supir menganguk lalu mencapkan gas mobilnya menuju tempat disecarik kertas tadi.

Sementara wanita cantik itu menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi. Matanya menatap satu persatu bangunan kota Seoul yang menjulang tinggi.

Nampak begitu berbeda dengan yang terakhir kali ia lihat. Seketika ingatannya menuju pada seseorang yang amat sangat ia rindukan.

Seorang pemuda tampan dengan senyum kelinci yang begitu lucu. Itupun 5 tahun yang lalu. Sekarang ia tak tau seperti apa wajah pemuda itu sekarang.

Seulas senyum kecil nampak dibibir tipisnya.

"Jungkook-ah, Aku kembali"

Pathway

Jeon Jungkook & Park Jimin

📍📍📍

Pagi hari telah menyambut Jimin dari alam mimpinya itu artinya mau tak mau gadis manis berusia 24 ini harus beranjak dari kasur kesayangannya itu. Sebelum pergi untuk membersihkan diri Jimin melihat pantulan dirinya didepan kaca yang sengaja Jimin pasang didalam kamar mandi.

Perlahan tanggannya menyentuh kening; tempat dimana Jungkook menciumnya semalam selepas pulang dari 'kencan dadakan' mereka. Jimin tersenyum, entahlah Jimin merasa jika ia sudah gila karna bisa-bisanya jantungnya berdebar karna perlakuan Jungkook kemarin. Padahal ia sudah berjanji pada Yoongi jika ia tak kan masuk kedalam perangkap pemuda itu. Tapi, sekarang lihatlah! ia sendiri yang menjilat perkataannya. Mengelikan.

Sebenarnya Jimin paham tentang perasaan apa yang ia rasakan. Namun, gadis manis ini terlalu takut untuk mengakuinya. Jimin hanya belum siap dengan segala risiko kedepannya.

Setelah lama terdiam, Jimin akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri. Membiarkan dinginnya air menjalar keseluruh sel tubuhnya. Sekarang yang hanya Jimin inginkan adalah sebuah ketenangan.

Park Yoochun, direktur dari Park Cooperation sekaligus Ayah dari Park Jimin dan Park Jihyun.

Pria yang sudah akan menginjak kepala lima itu tengah menghela nafas pelan. Kerutan didahinya menjelaskan bahwa banyak hal yang tengah ia pikirkan. Apalagi tentang anak sulungnya; Park Jimin.

Sebenarnya kepala keluarga Park itu tau jika anaknya tengah menjalin hubungan yang rumit dengan anak sulung maupun anak bungsu dari keluarga Jeon. Tuan Park tak mempersalahkan kemana hati anaknya itu berlabuh nantinya hanya saja ia khawatir jika dua bersaudara itu hanya mempermainkan anaknya saja.

PATHWAY →Kookmin! [Gs]←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang