|09|

1.3K 124 17
                                    

Sebelumnya makasih buat temen-temen yang udah ngasih vote plus pendapatannya dichapter kemaren🙏 and thanks for keep still in my stories hehe~


Sejak acara kencan dadakan mereka, Jungkook dan Jimin jadi semakin lengket saja meski tanpa status yang jelas ditengah-tengah mereka.

Tapi semua orang sudah tau hanya sekedar menatap sorot mata keduanya yang menjelaskan jika kedua insan itu sudah sama-sama saling jatuh cinta. Terlihat dari cara pemuda Jeon yang menatap si gadis Park dengan sorot penuh cinta, begitupula sebaliknya. Namun sayang tak ada tindak lanjut dari keduanya ingin seperti apa hubungan mereka kedepannya itu nanti.

Jimin sebenarnya sadar dengan perasaan asing yang tumbuh dihatinya. Tapi, apakah harus ia yang melangkah lebih dulu? Tidak! Tidak! ingatkan Jimin jika ia adalah gadis dengan gengsi setinggi gunung. Oke!

Jadi Jimin hanya diam saja sampai Jungkook yang mengatakannya perasaannya lebih dulu. Lagipula Jimin tak kan menolak. Ya, Jimin sadar jika ia sudah menjilat perkataannya sendiri yang mengatakan jika dirinya takkan jatuh dalam pesona seorang Jeon Jungkook. Tapi, selama ini Jungkook selalu memperlakukannya dengan baik dan yang terpenting Jungkook selalu mengutamakan dirinya. Menjadikan Jimin sebagai prioritas si pemuda Jeon yang mana membuat Jimin merasa begitu dicintai.

Lihat! gadis mana yang takkan luluh jika diperlakukan seperi itu. Mungkin jika kau aseksual.

Bukankah kodratnya seorang perempuan itu hanya bisa menunggu? jadi selama Jeon Jungkook selalu disampingnya Jimin takkan mempersalahkan status mereka. Jimin rasa Jungkook yang ada disampingnya Jimin rasa itu cukup.

"Silahkan masuk, Tuan Putri?"

Jungkook tersenyum tampan saat membukkan pintu mobil untuk Jimin, sementara yang diperlakukan semanis ini hanya tersenyum malu saat pemuda tampan itu menbukakan pintu mobil.

Malam ini keduanya sudah dandan rapi. Jungkook dengan pakaian formalnya dan Jimin dengan dress serwarna biru laut yang cocok dengan kulitnya yang putih. Tampan dan cantik. Mereka adalah pasangan paling sempurna.

Jimin sudah tau jika Jungkook akan menjemputnya malam ini karna siang tadi Jungkook mengabari Jimin untuk dandan cantik. Untuk acara apa Jimin juga masih belum tau Jungkook hanya bilang jika ini adalah acara spesial. Jadi sejak sore tadi Jimin sibuk mengobrak-abrik semua isi almarinya mengeluarkan baju-baju terbaiknya dan pilihannya sekarang jatuh pada sebuah dress tanpa lengan berwarna baby blue. Dengan sepatu highheels berwarna putoh tulang.

"Cantik sekali calon istriku ini"

Goda Jungkook setelah duduk dikursi kemudinya. Membuat pipi putih bersih Jimin merona. Melihat Jimin yang begitu cantik hari ini, Jungkook tak bisa untuk tidak menggoda gadis disampingnya itu.

"Hentikan" Jimin segera menutup mukanya yang memerah mengunakan telapak tanggannya. Ia malu jika dipuji laki-laki tampan apalagi setampan Jungkook.

Jungkook terkekeh geli, melihat reaksi Jimin yang begitu lucu saat ia goda. Mungkin Jungkook akan sering-sering menggoda gadis itu untuk melihat kembali pipi putih itu memerah karnanya.

Tak lama Jungkook segera menghidupkan mesin mobilnya. Membawa benda persegi itu membelah jalanan kota Seoul.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai disebuah hotel. Jimin menelan ludah gugup. Heol, untuk apa Jungkook membawanya kemari?

Pikiran Jimin sudah kemana-mana. Meski mereka sudah tidur bersama dua kali, tetap saja Jimin selalu merasakan gugup jika ia harus–

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PATHWAY →Kookmin! [Gs]←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang