Guanlin pov:
"Tuan Lain Guanlin?" Dokter nanyain gua.
"Iya" gua langsung bangkit dari tempat duduk gua terus ikut dokter keluar.
Muka Alisa langsung jadi khawatir gitu, gua senyumin aja terus gua tutup pintu kamarnya.
"Saya tunangan dari Kim Alisa dok, apa ada info dengan keadaan Alisa?" Gua duduk didepan dokter itu.
Tiba-tiba si dokter senyum, gua langsung bingung kenapa dia cengar cengir gadanta padahal gua lagi panik.
"Begini, saya baru saja dikabarkan bahwa orang tua dari Kim Alisa sedang diluar negeri, tapi kita membutuhkan ini sekarang"
oh iya, tadi ayah ibunya Alisa sebenernya nitip salam sekalian berangkar urusan pekerjaan tapi gua gakasih tau Alisa, nanti dia panik.
Gua naikin alis gua, butuhin apaan?
"Membutuhkan? Apa maksud anda?""Tabrakan kendaraan yang dialami Kim Alisa membuatnya kehilangan banyak sel darah merah dikepalanya, kami harus segera mendonor sel darah merah bergolong kategori O,namun orangtua dari Kim Alisa sedang tidak ada, tetapi kami membutuhkannya sekarang, saya lihat golongan darah anda adalah O, jadi apakah anda bersedia untuk mendonor sebagian darah anda? Untuk kebaikan tunangan anda sendiri?"
Buset dah itu dokter ngomong panjang amat sampe bikin gua tambah panik.
Gua ngangguk, terus gua tanda tangan disebuah lembaran kertas.
"Baiklah, terima kasih atas kebaikan anda, tetapi jika secara mendadak kami mendapatkan darah dari orang lain, kami bisa membatalkan anda sebagai pendonor" dokter kembali menjelaskan hal detail yang bikin gua puyeng sama panik.
Gua pamit sama dokternya, gua terus telfon Namsoo sama Jihoon.
Alisa pov:
"Guanlin, tadi dokter ngomong apaan? Kayanya lama bener deh ngobrolnya, muka lo juga jadi aneh" Gua benyek benyek tangannya guanlin.
"Sakit ah tolol, nanti Namsoo kesini jagain lu ya beb, ok?" guanlin ngambil tasnya terus dia cium dahi gua.
"Apaansih! lu mau kemana?" Gua mau diri tapi gabisa kan wkwk.
Guanlin senyum terus dia keluar kamar, bangsat.
Guanlin pergi kekamar yang ada dokter tadi, dia harus siap-siap dulu buat ngambil darahnya, dan disana gadisangka ada jihoon.
"Hoon? Udah nyampe aja lu" guanlin naruh tasnya disamping kasur kamar.
"Lu yakin mau donor? Lu kan punya anemia"
*Anemia: penyakit kekurangan sel darah merah yang bisa bikin sakit kepala.
"Gapapa lah" guanlin buka jaketnya terus dia siap didonor.
Meanwhile...
"Hah?! Gamau gua gamau! Lepasin gua anjer!" Gua nahan nangis gegara tau kalo guanlin yang ngedonor darah buat gua.
"Tapi dia yang mau sa! Lu harus sembuh!" Namsoo nahan gua yang udah kaya orang kesurupan histeris.
"Dia kan punya anemia!" Gua langsung lemes terus nangis.
"Gua tau sa, tapi dia juga mau lu sembuh" Namsoo genggam tangan gua.
Gua langsung pasrah, gua gatau harus ngapain lagi, gua spontan ngeblank.
Sesuatu bisa saja terjadi, entah itu baik atau buruk, kita hanya perlu pasrah apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
fiance ; guansom
FanfictionHighest rank #1 on Wannaioi category ✔ #3 on Guansom ✔ © qtkuanlin, everbeingyours, 2018. cover illustration by salgoolulu work ini mengandung berbagai umpatan kasar dan kata-kata yang sangat 'cringe' soalnya ini work pertama aku di tahun 2018 pas...