chapter 2

80K 590 5
                                    


"Akan ku buat kau sengsara pak tua" jhon bergumam sambil tersenyum sinis.

Jhon berjalan masuk, mengambil berkas yang diserahkan bray tadi kepadanya ,dan langsung menuju pintu ,jhon berjalan cepat mengabaikan karyawan yang sedang menatapnya bingung, sampai di lobi jhon lngsung mnuju mobil nya, jangan tanya harga mobilnya berapa ,kalo kalian tau kalian nggak akan mampu ,mobil itu cuma ada 3 didunia dan jhon berhasil memiliki salah satunya.
Jhon mengemudi mobilnya dengan tenang , ekspresi muka pun tetap datar ,tapi tidak mengurangi ketampanannya.

"Hallo tuan" suara bray di sebrang sana, memang jhon yang mnelponnya

"Aku ada tugas untukmu, tunggu saya di mension"

"Baik tuan" ucap bray.

______________________

"Rett jadi nggak ngerjain tugas di caffe"

"Iya han jadi"

"Klo gitu siap siap deh lo, jemput gue ya" ucap hannah ,sedangkan disebrang telpon retta menghela nafas

"Iya hannah" suara retta terdengar malas

"Yaudah ah jangan malas malasan gitu juga kali"

Tanpa menjawab hannah yang lagi bicara ,Retta memutuskan sambubungannya sepihak.
30menit kemudian retta sudah bersiap siap ,dia memutuskan untuk menjemput hannah sekarang karena kalau tidak bisa kemalamn pulangnya.

"Pa, retta mau keluar dulu"

"Mau kemana kamu" ucap papa reta ketus

"Pergi bentar ,sambil ngerjain tugas kuliah"

Tanpa menunggu jawaban dari papanya retta langsung kluar mnuju bagasi untuk mengambil mobilnya.
Didalm mobil retta memikirkan suatu hal yang membuat air mata reta menetes.

Kenapa si papa berubah ,kenapa papa berubah semenjak mama meninggal , kenapa papa sering membawa wanita pulang kerumah ,aku benci papa.
Tanpa sadar air mata retta kembali membanjiri pipinya.

Ciiittttttttt......

"Astaga hampir aja nabrak pohon" retta menghela nafas lega

Tok tok tok

"Eh elo kalo membawa mobil pake mata dong ,tuh lihat mobil gue hampir nabrak pohon" geram retta

Pintu mobil yang tadi hmpir nabrak gue terbuka ,dan muncul sosok yang.

Tiba tiba jantung gue berdebar kencang .
Cakep banget ni cowok ,lihat bibirnya sexy ,tubuhnya yang kekar dan dada bidangnya yang..

"Udah ngelihatinya"

Tiba tiba gue tersadar ,aissh kenapa coba pake muji dia segala.

"Si siapa ju juga yang liat liat" retta berkata gugup

Aishhh kenapa gue jadi gugup begini .retta merutuki dirinya dalam hati

"Saya buru buru" jawab jhon datar

"Lo harus ganti rugi ya, ni kepala gue hampir kejedot gara gara lo"kesal reta

"Berapa" jawab jhon sambil ngluarin dompet untunk membayar ganti rugi.

"Dasar sombong" grutu retta dengan suara yang sepelan mungkin.

"Apa kamu bilang" bentak jhon tidak terima karena sdh dikatai sombong.

"D A S A R S O M B O N G" ulang retta sambil berteriak di telinga jhon

"Berani bnraninya kamu berteriak didepan saya" bentak jhon yang membuat retta tertunduk karena ketakutan

Setelah itu jhon langsung masuk mobil dan melajukan mobilnnya.
Setelah kepergian jhon retta berteriak frustasi .

Aaaakhhhhhhhh .. Kenapa gue jadi gugup tadi ,terus kenapa juga gue menunduk pas dia ngebentak gue tadi. Retta bedo'a dalam hati semoga tidak akan bertemu lagi dengan dia.

Retta teringat akan suatu hal ..Yahh gue harus ngejmput hannah nih, setalhnya retta langsung masuk mobil dan melangsungkan perjalann yang sempat ada kendala dijalan.

________________________

"Maaf tuan, saya sudah menemukan rumahnya ,apakah kita kan melakukan rencananya sekarang" tanya bray kepada jhon

"Lakukan"

"Baiklah tuan kalo begitu saya pamit" ucap bray sambil membungkuk .

"Ya" sahut jhon singkat

Jhon duduk dikursi kebesarannya ,ya ini adalah pertama kalinya jhon datang indonesia ,selain untuk mengurus pekerjaannya jhon juga melakukan rencana besarnya untuk membalskan dendam kepada seseorang .

Tiba tiba jhon teringat wanita yang hampir menabraknya tadi ,
"Cantik" jhon bergumam .
Saat pertama kali melihatmu entah kenapa hatiku ingin sekali memilikimu , kau berbeda dari wanita yang lain , bahkan kau dengan beraninya membentak ku.

"Akan kubuat kau menjadi milikku" jhon tersenyum licik

Dendam Tetaplah DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang