chapter 3

67.6K 523 14
                                    


"Akan kubuat kau menjadi milikku" jhon tersenyum licik

_________________

Dilain sisi sekarang retta sangat sangat kesal ,bagaiman tidak tadi dijalan dia hampir saja tertabrak dan ditmbah lagi hannah yang tertidur sangat lelapnya.

"Hannah!!!!!!" Teriak retta yang sudah mulai kesal

"Anjirtttt" hannah terperanjat kaget bagaiman tidak suara reta sangat mengglegar ke seluaruh rumahnya

"Abisnya lo dari tadi kaga bangun bangun" ucap retta terdengar kesal

"Yey salahin gue aja terus,lagian kenapa sih lama banget jemput gue, sampe gue ketiduran"

"Tadi ada kesalahan teknis dijalan"

Belum sempat hannah berkata,sudah ditarik tangan hannah berjalan keluar menuju ke mobil

"Gue belum nyahut ,udah main tarik tarik aja tangan gue" sahut hannah kesal

"Entar klo gue ngebiarin loh ngomong ,gak bakaln kelar kelar ,terus kapan berngkatnya"

"Ya ya ya serah ,gitu aja sewot" ucap hannah cemberut

"Siapa juga yang sewot " jawab retta sinis

"Masukk!!!! Mau gue tinggal"

Tanpa banyk tanya hannah pun masuk, diperjalanan tak henti hentinya hannah terus mengoceh seperti anak ayam kelaparan

"Bisa diam gak sih lo" kesal retta

"Serah gue lah ,mulut mulut gue juga" ucap hannah geram

"Tuh caffe nya , lo parkir situ aja lah" hannah memberi saran

"Ya "sahut retta cuek

______________________________

"Maaf tuan tugas sudah berjalan sesuai rencana kita"

"Berskan"

"Tapi tuan ,putri tuan yohanes tidak dirumahnya" jawab bray

"Cari dan bawa dia kehadapanku,aku tunggu 15 menit "

"Baik ,laksanakan tuan"

_________________________

"Hannah sayang!" panggil retta terdengar manja

"Apa" jawab jannah cuek ,hannah tau kalo retta sedang butuh bantuannya untuk mengerjakan tugasnya

"Bantu gue dong please " ucap retta memohon dengan mengedipkan sebelah matanya yang membuat hannah memutarkan kedua bolanya malas

Reta memang cantik, kaya ,tapi masalah tugas ,retta tidak sepintar hannah ,tuhan memang maha adilkan di stiap kelebihan pasti ada kekurangannya

Sedngakn diluar caffe terdapat dua pria berpakaian hitam dan bertubuh kekar yang sedang mengintai dua wanita yang tengah berbincang

"Siap" ucap laki laki itu

"Sekaran!!" sambil mengangguk kan kepalanya

Retta yang masih duduj dengan pikiran tugasnya tiba tiba ditrik oleh seorang yng tidak dikenalnya

"Siapa lo" jawab retta tajam sambil terus memberontak

"Lepasin dia, kalo tidak gue panggilin polisi" ucap hannah sedikit ketakutan

Kedua laki laki itu tidak menggubris retta dan juga hannah ,laki laki itu terus menarik tangan retta dan laki laki yang satunya lebih dulu berjln untuk menuju mobil

"Rettaaaaaa!!!!!" teriak hannah yang terus berlari mengejar retta

Bukkkkk
Hannah terjatu karna tersandung.

Melihat kejadian itu retta semkin memberontak , dia tidak tega untuk melihat hannah menangis ,apalagi saat ini dia terjatuh, tapu apa daya kekutan laki laki itu jauh lebih kuag dibandingkan dia.

Didalam mobil bersikap biasa biasa saja seolah tidak terjadi apa apa , didlam hati retta ada sedikit ketakutan tapi retta bisa menyembunyikan raut wajah nya.
Mobil melaju dengan kencang membelah jalan yang berkelok kelok , saat reta melamun dia dikejutkan oleh panggilan pria asing yng membawanya tadi.

"Keluar !!" kata pria asing tadi , ucapanya terdengar tegas

Dengan berat hati retta pun keluar ,seblum dia tekejut karna dia berada di depan gedung perusahaan Jhon Tyson Corp batin reta.saat asik melamun tangan retta kembali ditarik oleh pria tadi.

Reta dibawa masuk sampai kelobi , dan terus berjaln hingga didepan masuk kedalam lift
Pria tadi menekan tmbol 25.

Tinggg....

Setelah lift terbuka ,retta pun masih terus mengikutinya hingga.

Tok tok tok

"Masuk"

"Maaf tuan putri tuan yohanes sudah datang"

Jhon yang ingin berbalik pun diurungkan, lalu berkata

"Baiklah kalian boleh keluar"

Reta membatin suara itu kayaknya gue pernah dengar

"Selamat datang khatrine margaretta widjaya" ucap jhon sambil berbailk untuk melihat wanita itu.

"Kita bertemu lagi sayang" ucap jhon tersenyum miring.

"Kita bertemu lagi sayang" ucap jhon tersenyum miring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dendam Tetaplah DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang