Kau adalah apa yang selalu ku tulis,tapi aku adalah apa yang tidak pernah kau baca.
- Raina Zahsy
***
“Udah lah, akuin aja kalo lo itu emang suka sama dia, gue emang nggak ngerti apapun karna lo juga nggak cerita ke gue. Tapi gue ngerasa ada yang beda dari pandangan lo ke dia”. Ucap Shena yang masih menggoda Raina.
“Shena dan Raina!” Tegur kan pak Toni.
Seketika semua pandangan langsung tertuju pada mereka, terutama dia. Hanya dengan muka datar dan dinginnya.
“Tuh kan dimarahin, udah diem dulu. Entar gue jelasin” Jawab Raina ke Shena.
***
Bel istirahat berbunyi, para siswa dan siswi pun keluar dari kelas dan seperti biasa ada yang ke kantin, duduk-duduk dibangku koridor, dan banyak yang dilakukan saat istirahat.
Raina, Shena, dan Dinda pergi ke kantin seperti yang telah mereka rencanakan sebelum istirahat tadi.
Sesampainya di kantin, mereka duduk di salah satu bangku yang tidak jauh dari kasir. Dan Dinda membuka pembicaraan diantara mereka.
“Lo pada mau pesen apa? Kalo gue mau pesen bakso sama jus jambu.” Tanya Dinda
“Gue Milk Tea aja deh” Jawab Raina
“Gue Cappucino aja” Sahut Shena
“Yaudah, gue pesen dulu. Lo berdua tunggu dulu.” Kata yang diucapkan Dinda sembari menuju tempat pemesanan.
Setelah memesan Dinda langsung duduk, dan Raina mempersiapkan dirinya untuk bercerita.
“Gih cerita katanya lo mau jelasin semuanya” Shena memulai.
“Cerita apa bege, kok gue ga dikasih tau?” Sahut Dinda penasaran.
“Makanya lo diem dulu, dasar lo bege tingkat kpop!” Balas Shena datar.
Raina pun mulai menceritakan tentang apa yang dia rasakan selama ini, dan apa yang dimaksud dalam tulisannya di buku.
“Sorry ya guys, selama ini gue belum bisa cerita ke siapapun, gue takut dan nggak yakin. Sebenarnya gue suka dan kagum sama dia. Entah kenapa dari pertama gue ketemu dia, gue punya perasaan yang lain. Awalnya gue emang biasa aja, tapi hati gue berkata lain. Dan gue ga bisa memungkiri itu”. Jawab Raina dengan memberanikan dirinya.
“Oh ya ampun, Oh my God.. Ternyata lo suka sama dia..” Teriak Dinda dengan suara toa nya dan langsung mulutnya dibungkam oleh Shena.
“Anjir, diem lo bege. Kenceng amat ngomongnya, kasian Raina tau. Lo juga tau kan dia itu siapa!” Sahut Shena sembari melepaskan tangannya dari mulut Dinda.
“Sorry sorry, refleks ni mulut. Abis gue kaget beneran sih. Lo juga kenapa baru bilang sekarang” Dinda sambil menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFRAIN
Teen Fiction[DON'T COPY PASTE] RAFFRAIN. Silahkan dibaca, jangan lupa vote, dan berikan komentar anda. Agar dalam part selanjutnya bisa dibuat pembenahan. Terima kasih, Salam Author. Cinta, luka, dan kebenaran. Saat lo bener-bener sayang disaat itu pula hati...