Jangan bilang bucin, kalo dapetin yang deket aja gabisa. Apalagi dapetin oppa.
– Rasty Adinda
Hari ini tepat H-seminggu acara pensi. Pagi ini Raina sibuk untuk mempersiapkan benar-benar penampilannya, dia tak segan-segan untuk bernyanyi dikelas.
Sedangkan Raffa, dia tetap seperti biasanya. Mendengarkan musik melalui earphone nya, adalah suatu kebiasaan Raffa yang Raina tau.
Tanpa basa-basi, Raina berbicara pada Raffa agar mereka melakukan latihan untuk beberapa hari ke depan.
Dia berdiri di depan Raffa, dengan adanya bayangan Raina, Raffa tetap duduk dengan fokus ke ponsel nya.
"Hari ini jam kosong, lo mau ngga kalo kita gunain waktu ini buat latihan?" tanya Raina
"Terserah lo" jawab Raffa
"Yaudah, gue anggap jawaban lo iya" Ucap Raina yang kemudian pergi dari hadapan Raffa
Memang hari ini adalah jam kosong karena ada rapat guru. Semua ruang kelas kosong kecuali kelas 12. Dalam ponsel Raffa tiba-tiba ada pesan masuk.
(07:56 WIB)RainaZahsy : Gue tunggu lo di ruang musik sekarang
Setelah menerima pesan dari Raina, dia pun langsung pergi keluar kelas menuju ruang musik. Di ruang musik sudah ada Raina, Shena, dan Dinda.
"Eh, oppa udah datang nih" ucap Dinda kepada Raffa
"Apaan sih lo" jawab Raffa.
"Rain, gue sama Dinda balik ke kelas dulu ya" ucap Shena kepada Raina
"Iya" jawab Raina
"Pangeran sama putri jangan berantem yaa" goda Dinda kepada Raffa dan Raina yang membuat Raina blushing.
Di ruang musik hanya ada mereka berdua, mereka yang di kelilingi alat-alat musik menjadi saksi bisu antara Si Matahari dan Si Dingin Es.
Ada sebuah piano di samping mereka, Raffa duduk di kursi piano. Dia pun mulai memainkan jari-jari nya diantara banyak tuts piano.
Raina tidak tau jika Raffa bisa bermain piano juga. Sama seperti Raina. Dia pun mendekat kepada Raffa, dia mulai mengajak Raffa berbincang.
"Lo suka main piano?" tanya Raina
"Hm, ya begitulah" jawab Raffa
Waktu demi waktu mereka lewati bersama, terlihat Raffa yang sudah sedikit demi sedikit mencair akibat kehangatan Raina. Chemistry mereka mulai muncul walau hanya sedikit, dan ini demi pensi kelas mereka yanh ada dipikiran Raffa.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan masuk. Ada seorang siswa kelas 10 yang datang menghampiri Raffa dan memberikan sebuah kotak makanan yang berisi kue.
"Dari siapa nih?" tanya Raffa
"Ngga tau namanya kak, dia nyuruh gue ngasih ini ke lo" jawab siswa itu
Kemudian siswa itu meninggalkan Raffa dan Raina. Raffa pun membuka kotak makan dan ada surat di dalamnya.
Teruntuk Raffa
Ini ada kue buatmu, dimakan ya. Jangan sampe kamu kelaparan gara-gara latihan.
Dari, pengagum mu
Begitulah isi surat tersebut. Raffa yang melihat Raina seperti tidak suka, mencoba menawari kue itu.
"Lo mau gak?" tanya Raffa
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFRAIN
Teen Fiction[DON'T COPY PASTE] RAFFRAIN. Silahkan dibaca, jangan lupa vote, dan berikan komentar anda. Agar dalam part selanjutnya bisa dibuat pembenahan. Terima kasih, Salam Author. Cinta, luka, dan kebenaran. Saat lo bener-bener sayang disaat itu pula hati...