Kata orang dunia itu sempit. Tapi menurutku dunia itu luas, bagaimana bisa aku menganggap sempit jikalau mendekati mu saja susah nya tak karuan.
– Rasty Adinda
Pagi ini Raina berangkat agak siang. Karena Raka bangun kesiangan.
“Lama amat sih kak, udah siang nih” seru Raina di ruang makan
“Iyee.. maafin. Tadi malem baru pulang gue” jawab Raka
“Lo sih, pergi juga ga bilang-bilang" ujar Raina
"Yaudahlah, ayo berangkat” ajak Raka
Raka dan Raina pun menuju mobil dan mereka menuju ke sekolah. Tak ada sepatah kata pun didalam mobil, Raka fokus dengan setir nya dan Raina fokus dengan novel nya.
Sesampainya di sekolah, Raka dan Raina berjalan seperti biasa menuju ke kelas Raina.
“Nanti gue mau ajak lo ke cafe, mau kan?” Ajak Raka
“Mau, tapi traktir gue ya” jawab Raina
“Oke dah siap.” Jawab Raka sembari meninggalkan Raina di depan kelas nya.
Raina pun masuk kelas, di dalam kelas pagi itu suasana sangat riuh. Saat Raina masuk dan duduk di bangku nya, tiba-tiba terdengar suara Dinda.
“Hei temen-temen, liat ni Raffa punya fans lo. Ada yang ngirimin bekal makanan buat Raffa. Uhh.. so sweet banget sih” teriak Dinda, yang membuat perhatian satu kelas tertuju padanya
Raina pun yang juga mendengar kata-kata itu langsung menoleh ke arah Dinda yang membawa kotak bekal berwarna biru dan sebuah surat yang di ada diatas kotak makan tersebut.
Teruntuk Raffa.
Selamat pagi Raf, ini ada bekal buat kamu. Jangan lupa di makan yaa..
Tertanda, pengagum mu.
Tulisan itu lah yang ada. Dinda yang membacakan nya dengan lantang. Seketika satu kelas menjadi tak terkondisikan.
CIEE RAFFA, YANG DAPET FANS BARU
TUH BEKEL DI MAKAN RAF,BIAR NGGA KECEWA YANG NGASIH
CIEE DI KASIH BEKEL SAMA GEBETAN
FANS KALI, BUKAN GEBETAN
SUKA SUKA GUE YANG BILANG DONG
LOH KOK NYOLOT LO
SINI LO KALO BERANI
GUE GA BERANI!!
Teriak anak-anak dipagi itu, dan membuat kelas semakin riuh.
“Balikin bekal itu ke gue” pinta Raffa
“Cie Raffa, bekalnya mau dimakan nih” goda Dinda
“Apaan sih lo, sini balikin” pinta Raffa kembali
“Nih gue balikin, selamat makan yaa Raffa” goda Dinda
Raina yang melihat hal itu, seketika menjadi diam mematung tanpa ada sepatah kata. Dan mood nya hari ini menjadi berantakan.
Dia pun memalingkan wajah nya ke arah tembok yang ada di sampingnya. Shena yang melihat hal ini mencoba untuk menguatkan Raina.
“Udah Rain, yang sabar. Ga usah dipikirin. Jadiin ini sebagai semangat buat lo, kalo lo bisa lebih perhatian sama Raffa.” Kata Shena
“Iya shen, makasih ya” jawab Raina
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFRAIN
Teen Fiction[DON'T COPY PASTE] RAFFRAIN. Silahkan dibaca, jangan lupa vote, dan berikan komentar anda. Agar dalam part selanjutnya bisa dibuat pembenahan. Terima kasih, Salam Author. Cinta, luka, dan kebenaran. Saat lo bener-bener sayang disaat itu pula hati...