Chapter I

179 43 113
                                    

" untuk apa saya berharap
  Kalau dari yang saya harapkan
  Tidak menginginkan saya."

Tias maulana

# #

"hay ody" sapa laki-laki itu.

"ehmmm" jawabnya sambil menoleh singkat ke arah laki-laki tersebut.

"kapan peka dy hahah"

Maudy yang tadinya sedang menundukan kepalanya menoleh kembali kearah laki-laki tersebut dengan tatapan datar.

" salah ngomong ya gue? " tanya laki-laki itu.

"ga as" jawabnya singkat.

Tias Maulana, dia orang yang sedang berbicara oleh maudy. Tias adalah orang yang mencintai Maudy 3 tahun belakangan ini. Tapi sayang perjuangan nya sia-sia dan tidak membuah hasil sampai sekarang. Itu semua dikarenakan Maudy yang terlalu cuek pada nya.

"tenang dy, gue kesini bukan buat nanyain perasaan lo ke gue kok kaya biasa, tapi—" ucap nya di jeda.

"kenapa gue ngerasa ada yang ga enak ya" tanya Maudy dalam hati.

"tapi gue kesini mau sudahi semua, karna—" katanya ragu

Maudy yang merasa tidak enak langsung menundukan kepalanya dan memainkan sepatu karna kegugupannya.

"apa?" tanya nya to the point karna sudah merasa tidak enak.

"karna gue menganggap semua ini sia-sia dy. Gue sayang sama lo mangkanya gue ga mau maksain lo punya perasaan balik ke gue, karna cinta ga harus memiliki bukan." jawab Tias sambil tersenyum.

Maudy yang mendengar itu langsung terhenti memainkan sepatu dan langsung beralih ke Tias yang menatap nya dengan senyum untuk menutupi rasa kecewa nya.

"hey kenapa menatap gue begitu?" tanya Tias sambil mengibaskan tangannya pelan di depan muka Maudy.

"ehh— ga kok" jawab nya gugup

"gue tau kok gue ganteng, jadi jangan liatin kaya gitu juga" celetuk Tias sambil mengelus kepala Maudy.

"lah kok sakit mata gue tiba-tiba abis liat lo"

"menyebalkan" ujar Tias sambil mengelus kepala maudy lagi.

Maudy terdiam, hari ini hati nya sakit sekali mendengar Tias yang mengucapkan kata-kata itu. Hari ini, pukul ini baginya dia akan kehilangan seorang Tias.

"yasudah, jaga dirimu baik-baik ya dy, jangan lupa sholat, belajar, makan, dan 1 lagi—"ucap nya terpotong.

"apa?"

"jangan terlalu cuek ya sama cowo , sakit soalnya kalo di cuekin heheh" jawab nya  terkekeh sambil mencium puncak kepala maudy, dan pergi meninggalkan Maudy yang hanya diam saja.

Maudy meneteskan air mata sambil melihat punggung tias yang sudah menghilang entah kapan.

"dia sudah menyerah. gue tau ini semua salah gue yang terlalu egois, dan nyatanya gue merasa menyesali semua!" ucap Maudy sambil menghapus air matanya dan berlalu pergi dari tempat tadi.




Jangan bosen bacanya ya


Jangan lupa vote and comennt ya😊

Salam saya tiara chairani🙊

Love And ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang