Aku datang seperti pensil warna
Yang akan mewarnai sketsa kenangan
Menjadi lebih indah
Dan lebih nyata,
Agar tidak akan mengecewakan mu untuk ke dua kali nya.Tias Maulana
####Aku sudah menemukanmu lagi, kamu masih sama seperti dulu, manis. Tapi siapa laki-laki tadi yang bersamamu, apa teman mu, bahkan pacar mu. Aku akan mencari tau. Maafkan aku yang meninggalkanmu dengan alasan bodo seperti itu. Tapi nyatanya hati ini masih sama, aku berjanji pada diri ku sendiri bahwa aku akan mewarnai sketsa kenangan yang ku buat dulu menjadi lebih berwarna.
"ngelamun ae lo, mikirin apaan?" tanya laki-laki itu dan duduk di sebelah gue.
"ehh bang"
"ngelamunin apaan?"
"apaan kek yang enak"
"wah jangan-jangan lo lagi mikirin yang en—"
"jangan ngaco" jawab gue ketus
Hening
"as" panggil Atta membuka suara setelah keheningan.
"hm"
"lo udah ketemu sama Maudy? Kalo belom sih kebangetan, kita kan udah di jakarta 2 minggu."
Tias tersenyum sambil membayangkan betapa manis nya Maudy. "udah bang"
"kapan? Dimana? Jam? Dia berubah ga? Masih cantik ga? Gemuk ga? Apa jangan-jangan lo kerumah nya? Ahh gila sadis adek gue keren, gue kasih jempol sepuluh buat lo." katanya antusias membuat gue menatap kesal ke arah nya.
"jawab setan!"
"yang mana?"
"buset dah,,, udah capek ini ngomong" katanya sambil mengelus dada.
"yaudah tanya satu aja"
"lo ketemu dia dimana?"
Akhirnya gue menceritakan dimana gue bertemu, gimana reaksi dia pas ketemu gue, dimana dia nampar gue. Dan gue ngomong sama abang gue akan menebus kesalahan dan memperjuangkan nya kembali.
"nebus apaan? Kjp." tanya nya tiba-tiba memotong pembicaraan.
"dapet ae kaga, bang gue lg cerita serius gila"
"lagian kjp cuma buat orang-orang pinter, sedangkan elo bego, "
"jangan serius-serius banget yang serius aja di sakitin." lanjut nya."sok tau eek" kata gue ketus dan menghadap ke arah lain.
"As"
"Ti"
"Tias" teriak Atta yang sudah kesal karna Tias di panggil ga nengok-nengok."paan?!"
"madep gue dulu, lagian kaya anak perempuan ngambek."
Akhirnya gue langsung berbalik menghadap bang Atta.
"cepetan!"
"lo mau tau ga? Mau ya? Yaudah, lo tau ga kata-kata yang tadi gue dapet dari mana? Dari temen cewe gue do kampus, alay ga menurut lo? Ga kan, yaudah kalo gitu gue mau pake kata-kata nya." ocehnya yang tanya sendiri jawab sendiri.
Gue yang sudah jengah langsung meninggalkan bang Atta yang sudah ambil ancang-ancang untuk berbicara. Padahal yang gue tau bang Atta atau nama aslinya Atta khairul Umar ini kalau di luaran irit ngomong, ehh sekali nya di rumah kaya orang orang gila ngoceh mulu.
####
Ini hari pertama gue masuk di sekolah baru. Gue dari tadi terus saja menelusuri lorong-lorong yang sudah sepi karna bel pelajaran pertama sudah di mulai. Berjalan sudah cukup lama buat nyari ruang guru tapi yang gue temukan hanya lapangan basket. Tiba tiba saja ada seseorang yang memanggil gue dari arah belakang.
"woy Tias!" teriak laki-laki itu dari kejauhan dan berlari menghampiri.
"eh lo, ngapain di sini?" pertanyaan bodoh yang pertama kali keluar dari mulut gue, jelas-jelas dia anak sini.
"aturanye gue yang nanya ngapain lo disini?" tanya nya sambil sedikit ngos-ngosan.
"anak baru gue"
"lah trus ngapain disini?"
"gue lagi nyari ruang guru tapi ga ketemu-temu"
"ikut gue!" kata Akmal sambil berjalan.
"kemana?" tanya gue sambil sedikit menyamakan langkah kaki Akmal yang terburu-buru.
"udah ikut ae" katanya dan terus berjalan.
Gue tanpa banyak tanya langsung berlari kecil untuk menyamakan langkah Akmal yang benar-benar cepat. Dan sampai lah tepat di depan ruang guru.
"thanks mal"
"santai, gue duluan" jawab nya dan langsung berlalu.
'apa Jangan-jangan maudy sekolah disini juga' batin gue dan langsung membuka pintu ruang guru.
Maaf ya kalo ada salah salah kata karna manusia tidak luput dari kesalahan heheh
Jangan lupa vote dan comment ya, jangan cuma di baca aja hehe😊😊
Makasih yang udah vote dan komen, dan terima kasih banget buat saran dan masukan nya. Semoga suka dan di baca trus ya
Salam saya tiara chairani🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Conflict
Teen FictionYang terlihat bahagia belum tentu dia bahagia, bisa saja dia menutupi itu semua dari kalian. Dan soal cinta, maudy masih meragukan akan yang namanya cinta. Kalau dia cinta kenapa dia harus pergi. # MAUDY CHAIRUNISA Dari dia saya bisa belajar kalau...