Chapter VII

44 18 53
                                    

Kring Kring

Siswa Siswi SMA Budi Pekerti sekarang sedang berbondong-bondong untuk pulang kerumah masing-masing. Terlihat dari arah tangga yang banyak sekali orang berdesak-desakan di sana.

Maudy yang melihat dari pintu kelasnya hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"dy gue duluan ya" kata Nadia sambil bertosan ala mereka.

"hati-hati"

Deg Deg

Entahlah sekarang perasaan Maudy menjadi tidak enak. Rasanya ia ingin segera pulang melihat umi dan adiknya.

"ba ayo pulang! "

Akmal yang sedang duduk santai di meja guru langsung menoleh ke arah Maudy.

"ayo pulang!"

"gue main tapi. " katanya yang sudah berada di samping Maudy.

"kemana?"

"rumah lo"

"ngapain sih!" ketus nya.

"kangen mau maen" jawab Akmal lembut sambil tersenyum.

"ayo,,,, lama ah" kata Maudy sambil menarik Akmal keluar kelas. Untuk di kelas nya sudah tidak ada siapa-siapa jadi dia tidak perlu malu dengan perkataan Akmal tadi.

"sabar sayang"

Maudy yang kesal dengan perkataan Akmal langsung melepas kasar tangannya dan memilih lari ke arah parkiran meninggalkan Akmal yang masih senyum di sana.

"udah mulai kasar nih main nya" katanya sambil tersenyum. "tunggu sayang!" teriak Akmal dan langsung berlari menyusul Maudy.

####

Sesampai di depan rumah Maudy langsung terkejut melihat Umi nya yang sedang di marah-marahin oleh seseorang yang bertubuh besar.

Maudy langsung saja berjalan ke arah mereka. Akmal yang melihat ke arah Maudy langsung turun dari motor dan menyusul.

'yang berani nyakitin umi bakal berhadapan sama gue!'

"assalamualaikum" kata Maudy yang sudah berada di depan umi dan orang bertubuh besar itu.

"wa'alaikumsalam" jawab umi sambil tersenyum.

"ada apa ini?!" tanya dengan nada dingin tetapi dengan muka yang masih tenang.

Akmal yang berada di samping melihat Maudy dengan tatapan seperti itu
menjadi takut sendiri.

"rumah ini harus segera di kosong kan!" jawab laki-laki yang bertubuh besar.

"ini rumah abah saya"

"ada sertifikat?" tanya nya remeh.

Maudy langsung bungkam, karna dia tidak tau apa-apa masalah sertifikat rumah ini. Yang hanya dia tau adalah rumah ini adalah peninggalan almarhum abah nya.

"belom dikasih sama kakak dari suami saya" kali ini yang bersuara umi.

"maka dari itu cepat kosong kan rumah ini, atau gue yang keluar kan barang-barang kalian!" bentak orang tersebut.

"memang nya situ siapa!" akhirnya Akmal membuka suara.

"gue suruhan Fahmi"

Lagi-lagi maudy bukam, apa ya barusan orang itu bilang. Fahmi itu kakak dari abah nya, masa iya tega mengusir kami dari rumah sendiri.

"Fahmi siapa dy" tanya Akmal sedikit berbisik.

"om" cuma itu yang Maudy bisa jawab. Rasanya dia sangat kecewa dengan om nya itu.

"yaudah beri kami waktu" lagi-lagi yang membuka suara adalah Akmal.

"Fahmi nyuruh gue sekarang"

"biar Maudy bicara dulu sama om nya"

"lo siapa? Jangan sok jadi pembela!" bentak nya yang hampir menampar Akmal dan langsung di tepis olehnya.

"gue sahabat nya Maudy, masalah dia masalah gue juga."

"mau pergi atau di usir" tiba-tiba Maudy membuka suara.

"gue ga bakal pergi seb-"

"MAU PERGI ATAU DI USIR" bentak Maudy yang membuat semua terhentak.

Akmal terkejut bukan main akibat teriakan Maudy. Yang dia tau Maudy orang yang tak pernah marah dan sekarang apa yang dia lihat, membuatnya kehabiskan kata-kata.

"INGET, GUE BAKAL KESINI LAGI!" bentak orang tersebut sambil menunjuk ke arah Maudy dan berlalu.

Hening

Hening

"anak umi serem juga ya" suara umi lah yang sudah menghancurkan ke heningan.

"bener mi, Akmal aja sampe takut"

"ody bercanda mi ba, sebenarnya juga takut" ucap Maudy tersenyum hangat seperti biasa. Dan segera mencium puncak tangannya disusul oleh Akmal.

Maudy hanya bisa tersenyum dan memilih masuk ke dalam rumah.

"ayo nak masuk" kata umi tersenyum ramah.

"ga usah suruh masuk mi, entar makanan pada abis" teriak Maudy dari dalam.

Akmal dan umi hanya bisa terkekeh. Seketika saja kejadian tadi seperti hilang, dan tak ada yang membahas nya.

"Akmal masuk ya mi" ledek nya sedikit berteriak agar maudy mendengar.






Maaf ya kalo ada salah salah kata karna manusia tidak luput dari kesalahan heheh

Jangan lupa vote dan comment ya, jangan cuma di baca aja hehe😊😊

Salam saya tiara chairani🙊

Love And ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang