CHAPTER 7

32 19 0
                                    

Mereka bilang yang namanya sahabat gak akan pernah pisah hanya karna hal sepele, tapi kenapa semua berantakan cuma karena seorang perempuan?

***

Author's POV

Aurel sudah bersiap berangkat sekolah, lalu dia turun untuk bersarapan bersama keluarga nya.

"Pagi semua" ucap Aurel sambil mencium pipi Papa, Mama, dan Kakaknya.

"Pagi sayang"ucap mereka serempak

"Ayok makan abis tuh berangkat entar telat"ucap Della yaitu Mama Aurel.

Setelah selesai makan Aurel langsung berpamitan karena iya tidak mau terlambat karena ada ulangan mata pelajaran kesukaan dia, kimia.

"Yaudah aku berangkat ya, Assalamualaikum" ucap Aurel sambil mencium tangan kedua orang tua dan kakaknya.

Sampai di depan sekolah ternyata gerbang masih terbuka lebar, ya karena sekarang masih jam 06:45 masih ada 15 menit lagi bel masuk.

Aurel melangkah ke kelas ternyata sudah ramai, termasuk 2 sahabatnya itu.

"Hai Sha, Ale" sapa Aurel, lalu mereka yang di sapa pun menoleh sembari tersenyum.

"Hai Aurel" sapa mereka kompak.

Kringg.. kringg..

Bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai, semua siswa yang sedang diluar pun bergerumulan masuk ke kelas.

"Pagi anak-anak" sapa Pak Hery guru kimia, guru muda yang tampannya melewati garis khatulistiwa.

"Pagi Pak"ucap seluruh siswa

"Baik anak-anak Bapak ingin menyampaikan bahwa 2 bulan lagi akan mengikuti olimpiade ipa tingkat nasional dan setiap kelas akan di pilih satu orang untuk ikut seleksi olimpiade" ucap Pak Hery

"Jadi nama yang Bapak sebutkan silahkan maju kedepan, Aurellia Azzahra" lanjut Pak Hery, Aurel pun maju kedepan.

"Baiklah Aurel, istirahat kamu kumpul di aula sekolah ya" ucap Pak Hery kepada Aurel.

"Iya pak"

"Ya udah kamu duduk lagi"

"Baik anak-anak sekarang kalian kerjakan soal di hal-146"

Kringg... kringg...

"Sha, Ale gua ke aula dulu ya" ucap Aurel kepada 2 sahabatnya.

"Ya udah, kita ke kantin duluan ya Rel" ucap Shasa, lalu pergi bersama Alesya menuju kantin, Aurel pun melangkah menuju aula.

"Baiklah anak-anak 2 bulan lagi kita akan mengikuti olimpiade ipa tingkat nasional, jadi kita disini akan buat kelompok belajar dimana terdiri dari 2 orang per kelompok...." ucapan Bu Desi terpotong karena ada seseorang menyelonong masuk tanpa mengucap salam.

"Calvin kenapa baru datang, udah telat masuk asal masuk gak ngucap salam, udah sana duduk"ucap Bu Desi, Calvin pun melangkah menuju bangku samping Aurel karena tinggal bangku itu yang tersisa.

"Baik kita lanjut, di depan kalian ada kotak berisi angka nah angka yang sama berarti dia sekelompok, oke silahkan maju dan ambil satu-satu" lanjut Bu Desi

Aurel's POV
"Lo berapa Rin?" janya Aisyah

"Tiga, lo?" jawab Arin

"Gua empat, yah gak sekelompok" ucao Aisyah

"Eh Calvin berapa ya, semoga gua sekelompok sama dia" ucap Arin

Dan masih banyak lagi pembicaraan yang menginginkan sekelompok dengan Calvin, dan termasuk gua sih berharap satu kelompok sama dia.

Calvin (SLOW UDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang