"Cinta datang karena sayang,
Sayang datang karena nyaman,
Nyaman datang karena terbiasa,
Jadi kalo lo terbiasa sama dia dan nyaman sama dia berarti lo mulai cinta sama dia"****
Aurel melangkahkan kakinya menuju kelas nya, tetapi saat melihat Calvin berjalan menuju arahnya dia pun berhenti melangkah.
Calvin dan Aurel pun saling bertatapan entah berapa lama, saat Calvin sadar dia langsung memutuskan kontak lalu hendak melanjutkan langkah namun berhenti saat ada yang memanggilnya.
"Calvin" panggil Aurel ragu. Calvin pun menoleh sambil mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'kenapa'.
"Hm.. gua boleh minta nomor telpon lo gak?" tanya Aurel tabpa menatap seorang di minta nomornya.
"Buat?"
"Ehh, itu buat kalo misalnya mau nanya tentang olimpiade kita kan satu kelompok"
"Ponsel lo"
"Buat apa?"
"Ck. Katanya mau nomor gua" decak Calvin, Aurel pun paham langsung menyodorkan ponselnya.
"Makasih Vin" setelah Calvin mengembalikan ponselnya, lalu Calvin melangkah pergi, Aurel pun melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Disaat kelasnya Aurel sedang mengobrol tiba-tiba ketua kelas datang
"Woy hari ini kita free class Bu Dita gak bisa hadir" teriakan ketua kelas sontak membuat kelas yang telah ribut bertambah ribut.
disaat seperti ini lah kelas akan sangat heboh ada yang ngegosip, ada yang baca buku, ada yang main ponsel dan ada yang dandan udah kaya mau kondangan.
"Kita kantin aja yuk, di kelas berisik banget" ajak Shasa
"Ayok deh gua juga pusing dengernya" ucap Alesya dan di angguki oleh Aurel.
"Kalian mau pesen apa biar gua yang pesenin?" tanya Shasa
"Avocado juice"
"Matcha latte"
"Oke tunggu bentar ya" ucap Shasa lalu melangkah ke stand minuman.
Saat Aurel dan Alesya sedang bercerita ada yang menghampiri mereka, ternyata Calvin dkk lah yang menghampiri mereka.
"neng manis kok ada diluar kelas kan masih KBM" ucap Arnold sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Woy mata lo ngapa dah keg orang cacingan" ucap Fernan sontak membuat Aurel dan Alesya menahan tawa.
"Ye kambing lo ya, ya kali cogan gini cacingan" Calvin yang melihat perdebatan kedua sahabatnya pun hanya mendengus sembari memutar bola mata jengah.
"Neng Aurel kita boleh gabungkan" ucap Arnold dan di balas anggukan oleh Aurel.
"Kok kalian disini bukannya di kelas?" tanya Fernan
"Free class" oke itu bukan Aurel ataupun Alesya yang jawab, kalian pasti tau lah dia siapa, ya dia Shasa yang datang sambil membawa minuman sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvin (SLOW UDATE)
Teen FictionIni kisah seorang remaja bernama Aurel yang memiliki rasa terhadap kapten basket di SMA nya. Disaat mereka mulai di persatukan, disaat itu pula satu persatu muncul masalah. Disaat mereka sudah bahagia tiba-tiba datang seorang masa lalu yang bisa me...