"gua suka sama lu kalo kita jadian gmn?" tanya jinhwan.
wtf
'apani' dalem hati.
"pasti prank, hiya hiya" kata gua.
"serius cacha" jawab jinwhan.
"wagela secantik itu kah gue sampe ditembak jinan ikon" kata gua bangga.
"mau ga si"
"hmm asal beliin gua martabak 3 kotak baru gua terima" kata gua.
"kita cari martabak sekarang" kata jinhwan.
kita?
apanilagi makan tiba tiba diliatin jinan. diliatin aja rasanya mau terbang gimana ditembak astagah.
"apa lo liat liat?" tanya gua.
"enak?" tanya jinan.
"hm, mau lu?" tanya gua.
"engga" jawab jinan.
"trus?" tanya gua.
"kenapa emang? liatin bidadari makan gaboleh?"
gombal anjrit
bodo gua lanjut makan.
selesai makan, bayar, trs kita jalan kaki. udah jam 01.45 pagi. dingin parah.
"mau jaket?" tanya jinan sambil ngelepas jaketnya.
"ah engga gausah" jawab gua.
"udh pake aja" kata jinan.
"yaudah" kata gua singkat.
hening, tiba tiba dia megang tangan gua.
"eh" kata gua spontan.
"kenapa? kita kan udh jadian" kata jinan.
"hah? sejak kapan?" tanya gua.
"sejak lu selesai makan 3 bungkus martabak" kata jinan.
bener juga.
hening.
"kenapa lu nembak gua?" tanya gua.
"suka itu gaharus ada alesannya" jawab jinan.
so bijak.
"kok diem?" tanya jinhwan.
"trus gua harus ngomong apa?" tanya gua.
"sekarang dibalik, kenapa lu bisa suk sama gua?" tanya jinhwan.
"hm gasuka"
"bilang aja ganteng"
"ge er"
"gabisa boong kamu tuh kalo sama aku"
"aku kamu?"
"iya" jawab jinan.
"gaah jiji" kata gue.
"ayolahh"
jinan ngerengek gitu sambil megang tangan gue, bayangin aje law.