BAB V : PILIHAN (02)

2.1K 154 7
                                    

Author P.O.V

Dua hari setelah mengambil keputusan jika Ali menerima tawaran untuk bermain film, kini tiba saatnya untuk dia berangkat ke Paris bersama beberapa artis yang sama-sama bermain di film tersebut.

Dan kini ia terlihat tengah bersiap dengan koper yang sudah Prilly siapkan semalam.

"Sayang, kamu beneran tidak apa-apa ? Kamu akhir-akhir ini terlihat pucat loh ?" Tanya Ali khawatir menangkup pipi chubby Prilly yang mulai terasa tirus itu.

"Aku tidak apa-apa Ali. Kan sudah aku bilang, aku hanya kecapek'an saja." Balas Prilly melepaskan tangkupan Ali pada pipi nya. "Ayo cepat, ini sudah siang. Nanti kamu ketinggalan pesawat." Lanjut Prilly mengalihkan pembicaraan.

Sementara Jesicca yang memang berada disana menatap nanar ke arah Prilly. Ingin rasanya ia mengatakan hal sebenarnya pada Ali. Tapi ada daya ? Prilly melarang dirinya untuk memberitahu Ali perihal kehamilannya.

Dan sayangnya, Raka yang merupakan sepupu Prilly tidak ikut hadir disini dikarenakan ia tengah berada diluar kota untuk menjalankan tour album terbaru nya. Coba saja jika Raka mengetahui akan hal ini, tentu saja Pria itu sama kesalnya seperti Jesicca.

"Jes ? Woi ! Bengong aja lo." Panggil Ali membuyarkan lamunan Jessica.

"Eoh ?? Ah... kenapa Kak ?" Tanya Jesicca menyengir.

"Ck. Jadi daritadi lo melamun ? Gue bilang, tolong jagain Prilly selama gue pergi. Bisa kan ?" Pinta Ali yang langsung dibalas anggukan oleh Jesicca.

"Kakak tenang saja. Istri Kakak bakal aman sama aku kok." Jawab Jesicca mantap.

"Gue juga bakal ngejagain calon keponakan gue, Kak." Lanjut Jesicca dalam hati.

"Yasudah, aku berangkat ya sayang ? Tolong sampaikan maafku pada Orangtua kita karena aku tidak berpamitan langsung sama mereka."

"Iya Ali, kamu tenang saja. Pasti mereka mengerti kok." Ujar Prilly mencium punggung telapak Ali. "Kamu hati-hati ya dijalan. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu sampai Bandara." Sesal Prilly.

"Tidak apa-apa sayang. Kamu lagi sakit begini mana mungkin aku tega memintamu mengantarkanku ? Sudah kamu istirahat saja disini. Aku pergi ya ?" Ucap Ali lembut mencium kening Prilly dengan begitu lama. Seolah menyalurkan segala kasih sayang yang dia punya pada Istri tercinta nya itu.

Sementara Prilly begitu menikmati sentuhan lembut dikeningnya. Bahkan ia sampai meneteskan air mata nya saat ia menutup mata.

"Ya Allah ... aku pasti akan merindukan dirinya." Batin Prilly merasa sesak.

Sementara Jesicca yang melihat pemandangan itu pun terharu. Terlebih melihat raut Prilly yang terlihat murung itu semakin membuatnya merasa bersedih.

Ia tau, Prilly kini dihadapkan oleh kondisi tersulit yang harus ia pilih. Dan Prilly memilih pilihan yang dapat membuatnya sakit sendirian.

"Jes, gue pamit ya ? Awas loh kalau gue balik lo udah berubah haluan jadi fans nya Raka ! Tolong jagain Prilly ya." Ucap Ali mendadak kembali menyadarkan lamunan Jesicca. Dengan jahil ia mengacak-acak rambut Jesicca sebelum akhirnya ia mulai melangkah menuju pintu.

"Dadah !"

Blam.

Suara pintu tertutup, dan seketika itu juga senyuman diwajah cantik Prilly memudar. Kini yang ada hanya raut wajahnya yang terlihat sedih. Dan Jesicca yang melihat itu pun dengan segera memeluk Prilly. Ia tau Prilly sebenarnya sangat membutuhkan sosok Ali saat ini disampingnya.

"Jes ..."

"Kak, biarkan aku memeluk Kakak. Setidaknya ada aku yang selalu disamping Kakak." Ujarnya lembut. "Aku memang tidak mengerti alasan Kak Prilly untuk tidak memberitahu Kak Ali soal kehamilan Kakak itu apa. Tapi aku paham, Kakak melakukan ini untuk Kak Ali. Kakak Istri terhebat. Aku salut dengan Kakak ..." lanjut Jesicca semakin mengeratkan pelukannya.

Funny Wedding [LENGKAP/Private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang