1

133 4 0
                                    

  Disinilah hana berada sekarang, dikelas X MIPA 3, sebenarnya lokalnya tidak terlalu termasuk jajaran lokal buangan, hanya saja lokalnya sedikit terpojok dengan lokal lainya, dekat tangga untuk akses satu-satunya bagi kelas XI untuk ke kelasnya.

"Diberi tahukan kepada seluruh siswa siswi SMA Nusantara untuk segera menuju lapangan utama, untuk melaksanakan apel pagi, tidak ada siswa dan siswi yang masih dikelas, semuanya menuju lapangan utama sekarang!!"

Itu adalah teriakan salah satu  guru yang katanya  killer guru gendut yang hobinya suka marah-marah pada siswa yang  lelet kalau urusan untuk berbaris kelapangan, apalagi kalau sudah upacara mungkin setengah jam akan hanya untuk mengatur siswa berbaris, sudah seperti anak SD saja.

Ya bagimana tidak lama, upacara dihari senin adalah salah satu yang selalu dihindari oleh anak SMA, sudah capek, panas apalagi disuduhi dengan mata pelajaran yang super duper membosankan di jam pertama, makanya banyak siswa yang selalu saja mencari alasan untuk menhindari apel pagi dan upacara bendera.

Hana sedikit tau mengenai murid-murid disini dari salah satu kakak kelas yang hana cukup dekat dengannya, kak isil, rumah mereka juga dekat hanya beberapa rumah penghalang, makanya mereka cukup dekat.

Jadi tidak terkejut lagi hana karena mendengar teriakan guru itu, yang katanya killer itu.

"Ki, loli ayo cepetan jalanya, nggak denger apa kalau gurunya udah marah-marah tu."

Hana selalu saja geram pada mereka kalau mereka selalu lelet, hanya saja hana orangnya  sedikit pencemas, selalu takut, kalau berhubungan dengan peraturan, maka hana tidak akan pernah melanggarnya.

"Santai aja kali na, lagian mereka juga nggak bakalan langsung sampai kan kelapanganya, kan mesti jalan dulu lah." jawab yuki

"Ihhh..kalian tu ya, selalu aja gitu kalau dimarahin beneran gimana, aku nggak mau ikutan ya, yaudah aku duluan, kesel sama kalian, Lama."

"Yaah. sih hana dasar gitu aja pake takut segala, kalau gue mah kagak takut, masa disuruh baris aja pakai dimarahin segala, nggak asik ni gurunya."
 
Cerocos yuki, yaa yuki sedikit tomboi orangnya, nggak pernah takut sama apapun katanya, kalau sering ditanya apa yang buat lo takut didunia ini, maka dia bakalan jawab.
   "Gue orangnya nggak ribet cuma takut sama yang ciptain gue, sama ulet bulu."
 
Udah itu aja, dia emang tomboi tapi takut sama ulet bulu.
Kenapa? karna bentuknya serem, walau hanya ditutupi oleh bulu apalagi kalau gerak-gerak, tapi itulah bagian yang paling nyeremin.

"Gaya lo sok-sok'an nanti kalau gurunya nyamperin lo beneran gimana?berani nggak lo?"
tanya loli

"Sekarang gue tanya ke elo?
Kalau lo takut nggak?"
tanya balik yuki

"Ya iya lah, mana berani gue kayak gitu, gurunya aja serem, udah gitu badannya juga serem, udah kayak gerobak berjalan lagi, mirip sama gerobak abang tukang bakso yang sering lewat depan rumah gue."
 
  Loli membayangkan nya saja sudah ngeri tentang guru itu, apalagi kena semprot, mending dia disuruh cabutin bulu ayam aja.
Pasalnya guru itu memang punya badan yang tidak bisa dikatakan sedang, tapi gedekkk bangettt...
Lo bayangin aja, kalian pasti punya juga guru yang seperti itu disekolah kalian, punya badan besar yang hobinya sering banget marahin siswa.

"Kalo lo berani nggak? pakek nanya segala biasanya ujung-ujungnya lo pasti bakalan jawab 'ya brani lah, tapi kalau gue bawak  emak gue dulu kesekolah baru deh, guek bakalan serang balik tu guru' , pasti lo bakalan jawab itu kan?
 
Loli yang sudah hafal sifat yuki temanya satu ini

"Nah lo kan paham, lagian gue kan orangnya bukanya nggak berani, cuma nggak mau jadi durhaka ntar sama guru, kalau gue sampek kena masalah terus mak gue dipanggil kan bisa brabe, uang jajan gue dipotong, mana sanggup gue, gue kan orangnya sayang perut."
Jawab yuki cari alasan mulu

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang