"Maksudnya apa sih, kak."
"Kenapa, Ra. Gue gak ngerti apa yang lo ucapin."
"Jadi sekarang, lo lagi bohong ya."
"Itu buat pembuktian kalo gue emang cinta sama lo ra."
"Tapi gak gitu juga kak, gue risih tahu gak?"
"Oke. Ini surat dari gue. Jangan lupa baca nanti."
Aku menutup buku tulis bahasa Indonesia, sudah tidak fokus karna percakapan aku dan kak Daryan terus terngiang-ngiang saat tadi aku mendatangi kelasnya.
Aku mengambil tas ku kemudian mengeluarkan surat berwarna pink dan membuangnya ke tong sampah yang ada di kamarku.
"Surat nyebelin." Ucapku kemudian berbaring diatas kasur, melihat langit-langit kamar.
Hai Araa..
Gue sedih gak bisa kaya dulu lagi. Kapan ya kita bisa main bareng lagi, gue harap sih secepatnya.
Jangan menghindar dong ra, gue kan gak gigit. Masa sih gue gigit sedangkan gue suka sama lo :D
Intinya, gue pengen bilang kalo gue suka sama lo, udah itu aja. Nanti gue bakal bawa tembakan buat nembak lo secara live wkwkk
Regards,
Daryan otw pacar Araa"Semoga besok gue gak ketemu sama Dia."
[ ].
Bogor, 28 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu Luka (End)
Short StorySebuah cerita yang terinspirasi dari kisah nyata. Nama, tempat, dan waktu, dirubah karna faktor kesengajaan. .o0o. "Lo itu udah kaya sepatu kak, sepatu yang gak muat dikaki gue. Walaupun gue pake, sepatu itu tetep gak bakal muat. Dan pastinya cuman...