"eh iya semalem kan Arthur di promote id line nya di Ig si brave." Kata salsya bercerita pada navya dan diana saat perjalanan pulang dari sekolah.
"Terus. Apa hubungannya sal?." Tanya Diana.
"Gua cuman kasih info aja ke navya. Kali aja dia mau nge add id line arthur." Jawab salsya
"Oh iya gua lupa. Kan Lo suka sama dia nav. Gimana Mau di add ga nav?." Tanya Diana.
"Iya udah gua screenshot ko. Khusus buat sahabat gua yang satu ini." Goda salsya.
"Gatau deh, emangnya gapapa cewe yang nge add duluan?." Tanya navya polos.
"Iya juga si." Kata salsya.
"Yaelah, gapapa kali. Cuman nge add doangan ini." Kata Diana meyakinkan.
"Tapi kalo ga di add back kan malu di." Sergah navya.
"Nih kan ini tuh kondisinya dia lagi di promote. Berarti dia mau nambah temen sekontaknya. Masa iya sih gak di add back." Keukeuh Diana.
"Iya sih nav. Bener juga kata Diana. Daripada Lo nyesel karena ga sama sekali sekontak sama dia." Timpal salsya.
"Tapi.." omongan navya terputus karena handphone nya itu direbut oleh diana.
"Lama ah mikirnya tinggal add doang juga." Kata Diana sambil mengetikan id line arthur lalu menambahkannya di hp navya.
Navya yang diperlakukan seperti itu oleh sahabatnya hanya pasrah.
"Nih, udah di add." Kata Diana sambil mengembalikan hp navya."Kalo gua malu gara-gara ini, awas yah Lo berdua." Ancam navya.
Tapi Diana dan salsya hanya terkekeh mendengarnya.Ditengah heningnya malam. Navya sedang dilanda kecemasan. Rasa takut, malu, marah, senang. Sudah tidak bisa dia pisahkan. Semuanya tercampur menjadi satu. Hanya karena dia memikirkan bagaimana dampaknya bila dia tidak di add back oleh Arthur. Dan dia harus bagaimana jika Arthur meng add back id linenya.
Aduh kalo dia ga nge add back. Mau ditaro dimana muka gua!? Meski sekalipun gua batalin kan dia pasti udah liat notifnya. Batin navya mencemaskan nasibnya.
Dia tidak bisa mengendalikan pikirannya untuk berhenti bergelut dengan hal negatif. Dia mencoba rileks dengan meminum segelas air mineral yang ada di nakasnya. Adiknya yang mengantarkan air itu beserta sepiring sajian makan malam ke kamar atas perintah navya. Sebab dia sedang malas untuk keluar dari kamarnya.
"Hufft. Udah sekarang Lo berdoa aja semoga dia nge add Lo balik. Dan semoga ini awal yang baik buat lo." Kata navya menenangkan dirinya sendiri sambil mematut dirinya di depan cermin.
Navya memakan makanan yang berada di atas nakas itu sampai habis. Setelah itu dia beranjak dari kamar untuk mencuci piring kotor tersebut.
"Nav, udah selesai makannya? Ko tumben ga makan malem bareng kita?". Berondong ibunya saat navya tengah mencuci piring di dapur.
"Udah ko Bu. Gapapa ko Bu. Males turun aja." Alibi navya sambil nyengir.
Ibunya hanya ber oh ria saja. Sebab dia peka dengan kondisi yang awkward di dalam obrolan kali ini. Jadi ibunya memilih mengakhiri daripada melanjutkannya.Navya kembali melanjutkan aktivitasnya untuk mencuci piring lagi. Setelah selesai dengan kegiatannya tersebut. Navya segera kembali ke kamarnya.
"Arthur. Apa Lo akan buka hati buat gua kalo Lo tau gua suka sama Lo. Apa lo malah akan sebaliknya?". Kata navya mengira-ngira apa yang akan terjadi nantinya bila dia menyimpan rasa pada Arthur.
Setelah dirinya merasa lelah dengan kebimbangan hatinya. Navya pun akhirnya tertidur dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the impossibility
Novela JuvenilKisah seorang gadis remaja. Dia jatuh cinta pada seorang laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal. Meski sekalipun pada akhirnya mereka saling mengenal, tapi pria yang dicintainya sama sekali tidak memperdulikannya. Apa jadinya jika seorang wanit...