Part 12

192 22 0
                                    

Alisha P. O. V

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, dan disini lah lisha. Di depan gerbang sekolah menunggu seseorang yang tadinya bilang akan menjemputnya pukul 4 sore.

"Gila ni orang, niat banget bikin orang boring, tau gini mending gue jalan aja" ngedumel lisha sambil beranjak dari tempatnya berniat untuk pulang jalan kaki.

Lisha jalan kaki bukan karena nggak punya uang ya, ia melakukan itu karena ia suka, dan itung-itung sehat juga.

Saat berjalan, lisha melewati beberapa kumpulan anak laki-laki SMA sebelah sedang nongkrong dipingir halte. Mungkin bisa disebut Genk

"Cewek" goda salah satu lelaki dari dari Genk tersebut.

Lisha pun hanya berjalan seolah tidak mendengar apapun. Males banget kan nagepin orang kayak gitu.

"Songong banget ni cewek" ucap salah satu dari mereka, dan lagi-lagi di acuhkan oleh lisha.

Lelaki itupun geram atas perlakuan lisha yang tak menganggapinya, tanpa aba-aba lelaki itu pun menarik pundak lisha agar menghadapnya.

Lisha terkejut atas apa yang dilakukan cowok nggak tau diri itu. Ya kali nggak kenal tiba-tiba pegang, kalo Author udah jantungan kale.

"Lepasin tangan lo," ucap lisha dingin.

"Jadi cewek jangan sombong" balas cowok itu dengan nada tak mengenakan.
Lisha menatap cowok itu dengan tatapan menusuk dengan seringai dibibirnya.

Lisha tertawa ya,tertawa. Bukan tertawa suka, senang, bahagia, atau sejenisnya tetapi tertawa lebar dengan nada menerikan.

"Lo cari mati apa, bahkan orang yang gue kenal nggak ada yang berani nyentuh gue, tanpa seijin gue, dan lo!" Lisha masih dengan tawa mengerikanya.

"Nggak akan gue ampunin" balas lisha dengan cepat, dan tanpa aba-aba lisha langsung menonjok muka cowok itu sampai terjatuh ke jalan. Lisha tersenyum menatap misuh nya yang sedang memegang sudut bibir nya yang mengeluarkan darah.

Anggota genk lainya kaget atas perlakuan lisha, dan berbiat untuk membantu ketua genk nya yang sedang kesakitan tersebut, tetapi cowok itu memerintah agar lainya tak ikut campur. Dengan berat hati merekapun mengundurkan diri, dan kembali ketempat semula.

Cowok tadi pun bangun dari jatuh nya dan menatap lisha dengan benci.

"Tunggu pembalesan gue" kata cowok tersebut dan langsung pergi mengajak teman lainya untuk pergi bersamanya.

Lisha hanya tersenyum sinis.

'cowok nyali kayak banci' batin lisha, sambil menatap kepergian cowok tersebut.

Lisha pun melanjutkan jalan kakinya untuk pulang.

Tiba-tiba ada ada sebuah mobil yang berhenti disamping lisha.

"Sorry gue telat, ada meeting mendadak" ucap seseorang dari balik kemudi. Yang tak lain adalah Aland.

Tanpa pikir panjang lisha pun masuk kemobil Alend tanpa instruksi dari Alend.

"Ayo, gue udah laper" ucap lisha ketus tanpa memandang wajah Alend.

Alend pun mengemudikan mobilnya dan tersenyum.

Tak di sadari lisha, tadi saat adegan pertengkaran lisha dengan cowok tak dikenal itu, Alend ternyata memperhatikan mereka dari tempat tak jauh dari TKP, Alend melihat lisha yang begitu berani dan itu membuat Alend juga kagum atas keberanian nya.

Lisha binggung memandangi jalan yang ia rasa bukan arah me rumahnya.

"Mau kemana?" Tanya lisha sambil menoleh ke Alend.

"Katanya laper, cari makan dulu" ucap Alend tanpa menoleh ke lisha dan fokus kejalan didepanaya.

"Boleh juga" ucap lisha tak begitu perduli. Toh ia juga lapar dan ingin segera mengisi perutnya.

Alend hanya tersenyum melihat reaksi lisha.

Tak lama mereka telah sampai di salah satu mall dijakarta. Alend pun memakirkan mobilnya sebentar dan keluar bersama lisha.

Mereka memasuki mall dengan santai, yang tak santai adalah ibu-ibu rempong yang sibuk memperhatikan wajah Alend yang tampan itu. Aduh bu ingat suami sama anak dirumah

Alend dan lisha pun datang ke kedai fast food di mall tersebut.

"Mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan dengan senyuman dibibirnya

"Emm, macaroni bolognese sama choco sweet ice, kamu?" jawab Alend sambil bertanya kepada lisha.

"Samain aja" Alend pun menganggukan kepalanya, dan pelayan menulis pesananya.

"Mohon tunggu sebentar" jawab si pelayan, dan langsung melengang pergi.

"Emmm, sha.." panggil Alend dengan ragu.

"Apa?" Tanya lisha sambil menengok ke Alend yang sedang memandangnya.

"Nggak papa" ucap Alend tak jadi berbicara.

Lisha hanya mengangkat satu alisnya binggung, lalu tak terlalu ambil pusing.

Setelah beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang.

Hanya ada suara dentingan piring. Hening. Tak ada yang bersuara, suasana disanapun terasa canggung.

Alend melihat lisha yang sedang makan dengan lahap, terlihat manis.sedangkan dirinya hanya memakan beberapa sendok, karena dirinya memang sedang tidak lapar.

Setelah lisha sudah dengan makanya Alend pun berniat membayar dan berjalan kekasir.

"Meja 19" ucap Alend menyebutkan nomor meja yang ia duduki

"Semuanya dua ratus lima puluh ribu" ucap penjaga kasir tersebut.

Alend pun memberikan tiga lembar uang seratus ribuan

"Ambil aja kembalianya" ucap Alend langsung melengang pergi.

"Ayo" ucap Alend menganjak lisha yang masih menunggu di meja tersebut.

Lisha pun mengangguk dan mengikuti Alend.

"Tadi berapa gue?" Ucap lisha setelah sampai dimobil.

Alend melihat lisha yang mengeluarkan dompet, berniat mengganti uangnya.

"Nggak usah, anggep aja permintaan maaf gue yang tadi telat njemput lo" ucap Alend kepada lisha.

Lisha menganggap ucapan Alend ada benarnya. Dan langsung memasukan uangnya kembali.

Alend hanya tersenyum melihat kelakuan lisha yang menuruti permintaanya.

Alend pun menjalankan mobilnya untuk kembali ke rumah mereka

The Devil Couple  (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang