Adore Him [Completed]✔

🌜AH - XXIV

Maafkan aku yang mungkin menurut kalian, kemaren marah-marah. Tapi aku ga marah-marah kok.
Percayalah...
Have comfortable reading guys.
Saranghae💕💕

...

Grep!

Shadin sedikit terkejut mendapati jari-jari tangannya yang tiba-tiba terkait dengan tangan seseorang. Shadin mendapati Arkan yang melakukannya.

Tertegun, Shadin yakini sekarang jantungnya yang rasanya ingin meledak, memorinya tiba-tiba memutar otomatis kejadian kemarin.

Cowok itu malah tak mengindahkan keterkejutan Shadin, tetap berjalan santai menuju kelas, masih menggandeng jari tangan cewek itu.

"Nyenyak tidurnya?" tanya Arkan, tak mengalihkan pandangannya dari jalan di depannya.

Nyenyak katanya. Gatau apa kalau Shadin ga bisa tidur gara-gara Arkan yang dengan seenaknya nyium Shadin. DUA KALI!

"Udah makan?" tanya Arkan lagi, karena Shadin tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Namun cewek itu masih diam, membuat Arkan menghela napasnya panjang, menghentikan langkahnya, lalu menghadap Shadin. "Masih mar--"

"ANJAAA...YYY!! Udah gandengan aja nih. Udah pac--"

"Iya. Kita udah pacaran. Makanya jangan bacot, masuk sana lo," ucap Arkan dengan nada rendah, memotong kalimat Lintang.

"Hahaha... Siap bos! PJ yang lo janjiin jan lupa. Semangat Shadin!" ujar Lintang yang kini sudah melangkahkan kakinya ke dalam kelas, masih terdengar sisa kekehannya.

Shadin yakin, wajahnya kini sudah memerah, di tambah dengan matanya yang mendelik lebar.

"Gue yakin, baru kemarin-kemarin lo jadi cowok lugu, sok cuek, Kan. Tapi lo berub--"

"Karena elo. Karena elo gue berubah. Shadin," ucap Arkan, menatap Shadin lurus tepat ke manik matanya

"Gue bukan pacar l--"

"Lo pacar gue. Gue ga mau nembak karena gue ga mau di tolak. Jadi sekarang lo pacar gue. Paham kan?"

"Tap--"

"Oke paham. Good girl!" ucap Arkan menyeringai, sambil mengacak rambut Shadin.

Shadin ga tau aja, gue sampe gigitin bantal semaleman cuma karena pen nyium dia lagi. Hehe😪😚

Kalo gue bilang ceritanya tamat sampe sini, kalian rela ga?😪