happy reading:)
🌈🌈
Menjadi sahabat Athala memang menyenangkan. Sangat menyenangkan. Kedua gadis itu meletakkan pesanan milik sahabat barunya.
"Tha, punya lo nggak pake sambel, 'kan?" tanya Tari.
"Iya Tar," jawab Athala sambil tersenyum.
Kini mereka tampak sibuk melahap hidangan seraya sesekali terlibat obrolan kecil yang berujung dengan tawaan. Empat sekawan itu tidak menyadari bahwa mereka saat ini tengah menjadi topik utama pembicaraan seluruh penghuni kantin. Ternyata kekasih dari seorang Davin Darmawan itu bersahabatan dengan musuhnya sendiri, Tari dan Viola. Ditambah satu orang lagi yang terlihat pendiam dari ketiganya, Raisa. Entah dapat darimana kabar mereka itu bersahabat. Tapi yang pasti berita itu menyebar dengan cepat.
Bahkan tak sedikit dari murid-murid BM membicarakan Tari dan Viola dengan hujatan. Mereka mengatakan dua musuh itu tak tahu malu karena bersahabatan dengan Athala. Ditatapan mereka, Tari dan Viola itu sangat tidak cocok berteman dengan Athala.
Dua musuh itu terlalu tebel muka atau Athala yang terlalu baik sih?
Komplotan Davin dkk. memasuki kantin dengan gayanya yang khas. Pandangan Davin menyusuri ke seluruh kantin, sampai tatapannya berhenti pada sosok yang dicarinya sedari tadi. Cowok itu tersenyum kecil, lalu mulai melangkah mendekatinya. Namun di tengah-tengah perjalanan dia terdiam sambil menatap orang yang duduk bersamanya.
Tangan Davin mengepal saat mengenali sosok itu. Dia menarik langkah lebar-lebar lalu berhenti tepat di hadapan mereka.
Athala yang sedang berbincang-bincang itu menyadari kehadiran Davin.
"Davin? Eh sori tadi gak sem----"
Ucapan Athala terputus karena sekonyong-konyong Davin menarik tangan gadis itu membawanya pergi dari kantin meninggalkan puluhan pasang mata yang sedang menatapnya.
"Davin, lo apaan sih?" Athala melepaskan genggaman Davin ketika sudah berada di taman belakang.
Cowok itu menatapnya datar seraya memasukan kedua tangannya pada saku celana abu-abunya.
"Kenapa lo mau temenan sama mereka?"
"Plis Dav, mereka itu pengin berubah. Gak ada salahnya 'kan gue kasih mereka kesempatan kedua?"
"Berubah kata lo? Terus lo percaya gitu aja?"
"Gue percaya kok sama mereka. Lagian mereka nggak salah apa-apa."
Davin menatap Athala heran, "Mereka itu udah nyelakain lo, masih bilang mereka nggak salah apa-apa?"
"Mereka itu sebenarnya baik, cuma otaknya yang dipengaruhi sama niat jahatnya Gita," ujar Athala. "gak semua yang kelihatan jahat itu selalu buruk Dav,"
"Oke, terserah. Lo mau temenan sama siapa aja gue nggak peduli," wajah Davin memerah, menahan amarahnya.
"Terus kenapa tadi lo ikut campur urusan pertemanan gue?! Ini hidup gue Dav, gue berhak berteman sama siapa aja. Termasuk sama mereka. Karena hidup nggak harus selalu bergaul sama orang yang baik, sekali-kali lo harus kenali sisi baik mereka yang kalian sebut bad itu,"
"Gue ini pacar lo Tha, gue tau apa yang terbaik buat lo!"
"Lo emang pacar gue, tapi lo nggak berhak mencampuri urusan pribadi gue!" ucap Athala tegas.
Davin menatap perempuan itu lama dengan pandangan yang tak bisa diartikan, "Oke kalau itu mau lo! Gue nggak akan lagi ikut campur sama urusan lo. Urus aja hidup lo sendiri!"
![](https://img.wattpad.com/cover/98870429-288-k942309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Setelah Hujan
Fiksi Remaja(COMPLITED) Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu. Saat orang lain bahagia menatap hujan, kamu justru nelangsa sedih melihat kelua...