17

47 10 0
                                    

Felly menguap lebar lalu duduk disisi tempat tidur karena mendengar suara dering ponselnya berbunyi.

"Siapa yang berani ngebangunin gue sepagi ini sih?"
Gumamnya jengkel.

Felly membelalak melihat bahwa yang menelponnya adalah Azriel, felly mendengus pelan. Mencoba meredam rasa jengkel karena Azriel sudah mengganggu waktu tidurnya

"Kenapa?" ucap Felly terdengar ketus

"Berangkat sekolah nanti gue jemput"

"Hah?"

"Lo pura pura budek apa emang ngga denger omongan gue? Prepare sekarang, nanti gue jemput"

Belum juga Felly menjawab ucapan Azriel, azriel sudah menutup telpon. Felly mendengus kesal rasanya ia ingin sekali mencakar wajah azriel sekarang juga

Setelah selesai melakukan perintah azriel untuk prepare, Felly berjalan ke kamar Raya

"Ray, kayanya mulai sekarang gue bakal jarang berangkat sekolah bareng lo deh" ucap Felly sambil membuka pintu kamar Raya

"Kenapa?" jawab Raya sambil menyisir rambutnya

Felly tersenyum miring "Gue udah punya ojek pribadi sekarang"

Raya meletakan sisirnya di atas meja, memutar bola matanya malas "azriel?" tanya raya

"Ya siapa lagi kalo bukan azriel" jawab Felly

"yaudah" ucap raya sambil mengambil tas nya

"Gue berangkat dulu ya bitch, see you di school muach" ucap Felly cengengesan

Felly keluar dari kamar Raya, menuju dapur hendak sarapan. Namun dia melihat selly dan papa nya sedang makan bersama, sesekali Felly melihat papa nya mengusap kepala selly penuh kasih sayang. Felly mencengkram pegangan tangga lalu mengurungkan niatnya untuk sarapan.

Felly mempercepat langkahnya, matanya mulai memanas, dadanya sesak, dan nafas nya memburu

"Andai ibu masih ada" lirih Felly

Selama ini Felly tidak pernah mempunyai seseorang untuk menjadi sandaran nya, Felly selalu terlihat baik baik saja, seolah tidak ada masalah yang sedang ia hadapi. Namun, jauh di lubuk hatinya, Felly benar benar merasa kesepian, sendirian, dan dia membutuhkan orang yang mampu membuatnya  bahagia sehingga dia bisa melupakan semua rasa sakitnya.

Air mata Felly sudah berkumpul di pelupuk mata, tinggal mengerjap dan air mata itu akan turun membasahi pipi. Bersamaan dengan Felly yang mengusap air matanya kasar, azriel memberhentikan motornya tepat di hadapan Felly. Alisnya bertautan bingung mengapa Felly menangis pagi pagi begini

"Ehh tengkorak idup, kenapa lagi lu nangis pagi pagi begini?" tanya azriel terkesan meledek, mungkin mencoba menghibur

"Ihh azrielll bisa ngga si lo itu berenti ngejek gue mulu, sehari aja" dumal Felly mengerucutkan bibirnya

azriel terkekeh "udah gausah so imut, cepetan naik"

Felly mengangguk kecil, memakai helm yang azriel berikan lalu naik ke atas motor.

Selama perjalanan, mau Azriel ataupun Felly sama sama tidak mengeluarkan suaranya sedikitpun. Di satu sisi Azriel sedang fokus mengendarai motornya, disisi lain Felly yang sedang asik melihat sisi jalan yang lumayan padat, Felly memang sedang bersama Azriel, namun fikirannya entah kemana

"Zriel" ucap Felly berusaha memecahkan keheningan

"Apa" respon Azriel yang masih terlihat fokus mengendarai motornya

"Menurut lu  salah ngga si, kalo sebagian besar wanita  pengen punya cowo yang romantis kaya dilan?"

"Salah"

Felly mengkerutkan alisnya "kenapa?"

"Ya karna ga semua cewe yang mau dicintai dengan cara sederhana seperti milea"

Felly terdiam sejenak, lalu senyum kemudian

"Tapi gue pengen jadi milea yang begitu dicintai dilan"

"Tapi gue gamau jadi dilan yang harus pisah sama milea"

Felly tersenyum tipis

Gue baperrr zrieeellll

************************************

haloo😂 how are you guys😂 aduh maaf ya update nya lama banget😂 maklumin aja, aku masih kelas 9 yang sebentar lagi harus ngejalanin UASBN

Yaudah segitu dulu ya😘

See you

Fe.ZrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang