7

87 22 1
                                    

Putra menundukkan kepalanya berjalan perlahan, meninggalkan koridor tempat dimana dia meninggalkan felly yang sedang bersama dengan azriel

"Bodohnya kenapa gue gabisa mencintai wanita sebaik lu" putra mendengus pelan, kembalikan badannya dan melihat kebelakang.
"Mungkin tuhan tau kalo lu pantes dapetin cowo yang lebih baik dari gua" lanjutnya

Felly yang sedang terisak dalam tangisnya memeluk azriel dengan sangat erat.

Azriel membalas pelukan Felly "air mata seorang wanita itu berharga fel, jangan keluarin air mata lu cuma buat nangisin masalalu. Kadang lu harus belajar, rasa sakit dan masa lalu Gausah di ungkit kalo emang udah ga perlu" bisiknya

Felly yang mendengar kalimat yang di keluarkan azriel spontan melepaskan pelukannya dan menatap azriel dengan tatapan penuh arti "makasih"

Azriel tersenyum tipis "sama sama"

"Sekarang hapus air mata lu" lanjutnya dengan kalimat yang sedikit memerintah

Felly mengangguk mengerti

"Yaudah biar mood lu naek lagi, lu mau minta apa?"

Felly membulatkan matanya "es grim"

"Tapi bayarinnnn" lanjutnya

"tenang, gue bayarin"

Azriel mengajak Felly ke kedai es grim langganannya

"lu tunggu disini, gue mau pesen dulu es grim nya"

"Lu mau rasa apa"

"sunday rasa coklat vanila trus topingnya stroberry"

Felly duduk di sebelah kanan keday sambil melihat azriel yang sedang sibuk mengantri untuk memesan es grim, Felly menguncir rambutnya, membiarkan hembusan angin membelai pipinya pelan. suasana di kedai sangat ramai, dan cuacanya juga sedikit mendung. Saat ini felly hanya mengenakan kaos berwarna putih bergambar kan tokoh faforitnya wonder woman.

"Nih pesenannya" ucap azriel menyodorkan es grim yang di pesan oleh Felly

Felly melebarkan senyumnya mengambil es grim yang di berikan azriel "makasih"

Azriel duduk di samping Felly "makanya kalo lagi keluar rumah pake baju tuh tangan panjang"

Felly yang sedang asik memakan es grim spontan menatap azriel bingung "kenapa?"

"Cuacanya lagi kurang bagus sekarang" lanjut Azriel sambil melepas jaket kulit berwarna hitam yang sedang dia pakai lalu memberikannya pada felly "pake nih"

Felly mengangguk, lalu segera memakai jaket yang di berikan azriel sambil melanjutkan kegiatannya yaitu memakan es grim

"dulu gue sering ke kedai ini, sama orang yang gua anggap paling special dalam hidup gua" ucap Azriel menyenderkan tubuhnya sambil menatap langit yang sedikit mendung

"siapa?" tanya Felly menyelidik

"sally"

felly mengkerutkan keningnya "Sally?"

"Sally itu special fell"

"Trus lu sama sally kenapa?"

Azriel mendengus "gua udah berusaha semampu dan sebisa gua, tapi kalo gua bukan orang pilihan dia ya percuma"

Felly tersenyum tipis "tadi lo sendiri yang bilang ke gue, rasa sakit di masa lalu gausah di inget lagi kalo emang udah gaperlu"

"Gue ga inget ko"

Felly menaikan dagu nya menatap azriel "Trus apa"

"Hanya mengenang"

"Sama aja" dengus Felly memutar bola matanya

"hahaha"

***

Felly melangkahkan kakinya memasuki rumah, seketika langkahnya berhenti saat dia melihat ada 2 orang yang sangat dia benci sedang duduk sambil berbincang di ruang tamu, tanpa memperdulikan orang itu Felly melanjutkan langkahnya hendak melewati mereka

"Felly" panggil seorang wanita sambil berdiri menyambut Felly, tanpa ada niatan untuk membalas ucapannya Felly terus berjalan menuju kamarnya

"Felly, nak.." panggilnya sekali lagi

"heh kurang ajar banget kamu di panggil malah pura pura ga denger!" bentak seorang pria sambil menarik tangan Felly

Felly memutar bola matanya geram "saya cape!"

"Kamu bisa sopan ga sama ibu kamu!"

Felly tersenyum miring "ibu?"
"saya hanya memiliki 1 ibu, dia sudah lama meninggal. Dan Penyebabnya adalah anda!" lanjutnya

"Viona ini ibu baru kamu! Apa gabisa kamu hormatin dia seperti ibu kandung kamu sendiri" bentaknya

"gabisa! Wanita yang udah ngerebut suami orang kaya dia ga pantes di hormatin!" Felly menatap sinis pada viona yang sedang menundukkan kepalanya saat mendengar ucapan Felly

"Felly....!!!!" desis papa

"Cepet minta maaf!" lanjutnya

Felly memutar bola matanya "males"

"Felly minta maaf sekarang atau..."

"Atau apa? Papa mau pukul aku? Silahkan pa silahkan!" potong Felly

"dia yang papa anggap sebagai cewe baik baik? Hah, kalo dia cewe baik baik? Gabakal dia ngambil milik orang lain, apalagi sampe ngerusak kebahagiaanya!" lanjut Felly geram

PLAK!
Satu tamparan mulus berhasil mengenai bibir Felly hingga terlihat ada sedikit darah segar yang menetes

Felly mengusap darah yang keluar dari bibirnya "pah! Saya gapernah minta buat terlahir di dunia ini. Apalagi dengan keadaan seperti ini. Saya cuma butuh perhatian, dan kasih sayang. Saya juga masih punya harapan untuk masa depan. Kalo emang papa merasa keberatan? Kenapa tidak papa kembalikan saja saya kepada yang menciptakan saya! Silahkan urus keluarga baru papa, harapan saya semoga papa bahagia ya, dan semoga kedepannya selera cewe papa lebih meningkat. Biar ga sembarangan milih cewe RENDAHAN" Felly menekankan suaranya saat dia mengucap kata rendahan.

Felly berjalan meninggalkan rumah tanpa memiliki tujuan kemana dia akan pergi

👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀

Kadang ada masa dimana kita harus bisa menjalani sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, atau bahkan tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Disaat anda merasa bahwa ujian yang anda dapatkan lebih berat itu artinya tuhan tau bahwa anda adalah orang yang kuat.

dan tidak kenyataan itu indah, terkadang kita harus melewati sebuah badai atau lebih sebagai hujan yang di sertai petir untuk bisa melihat indahnya pelangi

seperti itu juga dengan roda kehidupan, dimana kita harus merasakan dulu pahitnya perjuangan. Namun percayalah, setiap perjuangan pasti akan ada balasannya:)

Okee kawan:) segitu dulu ya☺ maaf nih kalo terakhirnya jadi curhat😂 hehehe menurut kalian gimana buat part ini? 😊 aku butuh vote sebanyak banyaknya 😘 bukan hanya sekedar membaca 😭 see you 😘

Fe.ZrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang