Chapter 12. Sepasang Sandal Bulu dari Fery

682 40 4
                                    

Pukul 2 siang.

Vira bergegas menuju kamar 112 di lantai bawah. Sungguh mengejutkan ketika ditelepon Ketty barusan yang memberitakan Nikki mengalami kecelakaan saat sedang bertugas. Otomatis, Vira menuju kamar 319 tempat Fery beristirahat dan menariknya untuk melihat keadaan Nikki di lantai dasar. Ia juga baru tahu kalau Nikki pergi sendirian karena Fery sedang tidur karena demam saat Nikki menjemputnya.

Kalau dipikir, pantas saja saat makan siang Ketty tidak ada di ruang makan padahal mereka sudah janjian. Ternyata ia sedang merawat Nikki.

Keadaan Fery sendiri sudah membaik walaupun nyeri di perutnya masih ada―ia yakin, penyebab demamnya adalah masuk angin ditambah bermain di pantai kemarin pagi. Perasaan bersalah muncul, terutama karena Nikki yang seharusnya pergi bersama dirinya, harus memeriksa ruangan belakang sendirian.

Pintu kamar 112 diketuk. Pemilik kamar sempat mengintip sebentar sebelum membukanya dengan tenang. Belum sempat Vira dan Fery masuk, Ketty langsung menghambur melingkarkan kedua lengannya untuk memeluk kedua orang itu.

"Kalian datang juga..," ucapnya pelan―tersirat rasa takut.

Merasa ini kesempatan baik, Fery dengan modusnya mengelus punggung Ketty untuk menenangkannya. Tentu saja, hal itu tidak akan bertahan lama karena Vira langsung menginjak kakinya walaupun Fery sempat berkelakar bahwa ia hanya ingin menenangkan Ketty.

Mata Vira menelusuri seisi kamar dan terhenti pada sosok yang terbaring di kasur. Itu Nikki dan dari kejauhan sudah terlihat cukup banyak luka gores di tubuhnya.

"Rencana kita tidak semulus yang diperkirakan," kata Ketty dengan gestur mengajak kedua orang ini untuk tidak berada di depan pintu saja dan mengikutinya masuk. Pintu ditutup oleh Vira dan bergegas kedalam.

Fery meringis, tidak pernah disangkanya Nikki akan mengalami hal seperti ini. Mata pria itu terbuka―jelas bahwa ia sudah sadar―tapi ia belum melakukan respon apapun. Kepalanya tidak tertoleh ke kanan maupun ke kiri walaupun di sebelahnya ada tamu. Lagi-lagi ia harus menyalahkan keadaan. Kenapa ia harus demam? Kalau berdua, mungkin Nikki tidak akan mengalami hal ini.

"Percobaan pembunuhan, kah?" tanya Vira melihat gurat jelas di leher Nikki. "Kalau Kak Nikki berada di lorong belakang saat kejadian, jelas sekali bahwa pelaku hendak menutup mulut siapapun yang ingin membongkar rahasia di sana."

Ketty mengangkat kedua bahu. Ia sudah tidak memikirkan tentang pencarian atau pemecahan misteri. Rasanya, pilihannya untuk tetap berada di pulau ini adalah kesalahan besar. Ia ingat saat seorang yang mengaku mahasiswa dan tiga pegawai hotel mengantar Nikki ke kamarnya dua jam setelah mendapat dari resepsionis bahwa kabar kru lain sudah berangkat pulang kecuali Ketty dan Nikki yang melakukan re-check-in. Ketty sempat mengamuk pada tiga pegawai dan berniat hendak melaporkan semuanya ke manajer hotel, namun mahasiswa itu menahannya.

"Aku terlalu takabur," respon Ketty lebih ingin mengutarakan isi hatinya. "Aku menganggap Nikki kuat dan pembunuh tidak akan bisa menyentuhnya. Tapi, ternyata salah. Aku terlalu menyombongkannya sehingga hal ini bisa terjadi."

Ketty bertransformasi menjadi sosok yang lemah dan hanya bisa menangis. Mungkin itu juga yang akan Vira lakukan jika kehilangan Fery. Dalam hati ia bersyukur karena Fery demam dan tidak ikut bersama Nikki.

"Sungguh, kalau tidak ada Bayu, mungkin Nikki sudah tiada," ungkapnya kembali meneteskan air mata dan berulang kali teringat pemuda tambun yang beberapa waktu lalu sempat berada di dalam kamarnya.

Nikki memang tidak kehilangan nyawa, tapi sejak sadar satu setengah jam yang lalu, ia tidak ada mengucapkan sepatah kata pun. Kata sosok penolongnya, itu semua adalah wajar karena Nikki mengalami syok. Kemungkinan besar aliran darahnya terganggu dan menyebabkan cidera dalam di beberapa titik, terutama tulang belakang. Di jari telunjuk Nikki terdapat luka memar melingkar, menunjukkan Nikki sempat meletakkan jari disana agar tali tidak benar-benar menjerat lehernya. Kalau tidak dilakukan hal seperti itu dan tidak ada yang menolong dalam waktu 3 menit saja menemukannya, Nikki mungkin sudah meninggal.

IN Series 3: LilinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang