Second date

18 1 0
                                    

Jakarta, 5 Agustus 2017.

Setelah beberapa minggu pindah tugas kami selalu berkomunikasi kadang lewat telfon atau video call sekedar nanya kabar, tapi beberapa minggu ini kami jadi jarang ketemu karena hari libur yang tak pernah sama.Setelah beeberapa minggu akhirnya malam ini bisa ketemu lagi sama dia cewe yang gue panggil bebek.

"Halo?udah dimana?"dia nanya.

Sial hari itu aku kesorean bangunnya, yang harus nya udah berangkat tadi siang jadi jam segini baru jalan.Kira-kira waktu itu sekitar jam 3 sore baru naik busway, aku lupa jika hari ini hari dimana jam pulang kerja otomatis Jakarta lagi macet-macaet nya.

"Nih, lagi di jalan"

"Ya, udah aku juga baru mandi nih kalo udah nyampe kabarin yah?"

"Iyah"

Hari itu bener-bener macet parah, yang tadinya janjian jam tujuh jadi jam sembilan.

"Kamu dimana sih?aku udah di Plaza nih"

"Ma'af baru nyampe nih tadi macet banget."

"Eh, gimana sih lo.dari tadi Chia nungguin lu nih."potong suara imron dari handphonnya Chia.

"Hehe iya sory."

Setelah beberapa menit akhirnya sampe juga,dan hari itu hujan.

"Hai, ma'af yah?"dengan rasa bersalah aku tiba di Plaza.

"Iya, gak papa."

"Ya udah ayo ke atas"ajakku sembari menghela nafas.

Hari itu entah apa yang terjadi pada Chia, gak biasanya dia dandan.so beatifull.

Tepat pukul sembil malam kami duduk diantara para penonton lainnya, sambil menunggu jam tayang film yang kami pesan.

"Ma'af yah udah nunggu lama."tanyaku sambil meminum sebotol air mineral.

"Iyah, gak papa.Emang tadi macet banget yah?"

"Iyah, beneran."

Setelah berbincang sekitar sepuluh menit akhirnya film dimulai, film kali ini yaitu my stupid boy friend yang diperankan oleh artis komedian kemal pahlevi.

Setelah menonton sekitar 1 satu jam lebih akhirnya kami keluar dengan rasa kecewa begitulah pernyata'an Chia, aku pun merasa begitu karena tidak seperti film-film sebelumnya yang telah sukses membuat Chia tertawa.

"Filmnya gak bagus yah?"katanya sambil meminum sebotol air minum yang dia taruh di dalam tas kecilnya.

"Iyah, aku juga kurang greget."jawabku yang sa'at itu juga merasa kecewa tapi tetap aku hargai karena aku tau membuat sebuah film itu susah nya luar biasa.

"Ouh iya mau ke tempat biasa?"tanyaku membuyarkan keheningan sejenak.

"Kamu mau makan?"tanyanya.

"Iyah, laper hehe"jawabku.

"Ya udah, tapi aku nemenin kamu ajah ya?"

"Kenapa?"

"Aku mau makan bakso ajah."

"Ouh, ya udah."

Setelah itu kami pergi ke tmpat biasa kami nongkrong.

"Bang ketoprak, biasa."

"Siap"

Tiba-tiba ada tukang ojek online yang sering order ke tempat kami bekerja.

"Ko beda lagi?nanti dimarahin loh"tanya dia.

"Enggak ko bang."jawabku singkat.

Chia hanya tertawa, aku tahu mungkin karena waktu itu Chia tidak memakai jilbab di kira beda orang padahal yang kemarin sama hari ini itu satu orang yaitu Chia.Aku sih maklum karena sa'at dia bekerja tidak pernah memakai jilbab hanya pada sa'at libur saja dia memakainnya.

"Kamu kenapa, ko ketawa?"tanyaku.

"Lucu ajah, itu abang yang suka order ditempat kita kan?"tanyanya.

"Iya, itu abang Gojek yang pernah aku ceritain dulu."

"Iyah, pasti dia gak tau kalo itu aku."

"Iyalah aku sih maklum orang kamu yang sekarang beda banget sama kamu yang biasanya."

"Lah emang kenapa?"tanya dia penasaran.

"Karena....mungkin karena kamu memakai jilbab dan berdandan..bisa dibilang lebih cantik"

Dia hanya bergumam.

"Tumben,gak ngerokok?"

"Kan aku udah pernah bilang sama kamu, aku akan berhenti merokok jika ada orang yang melarang ku."

Dia bergumam lagi.

"Mau pulang, sekarang?"

"Ayo"

Setelah itu kami pun pulang seperti biasa aku selalu mengantarnya.

"Aku,pulang dulu yah?"

"Iyah"

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Entah apa yang terjadi pada nya sa'at itu tapi ku rasa itu perubahan yang tak lazim tapi ya sudah lah it's so beatifull in the night.

Jakarta Sad Story Series "M'N'C"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang