Chia

17 2 0
                                    

Pagi itu sekitar jam 9.30 aku sampai di tempatku bekerja di Plaza Kalibata, aku sangat kaget ketika masuk kalian tahu apa yang terjadi dengan booth kesayanganku?berantakan.
Padahal aku sangat tidak suka ketika tempatku bekerja berantakan,kotor dan sampah berserakan dimana-mana bisa dibilang seperti kandang ayam.Saat itu aku benar-benar kesal dan amarah ku memuncak, tiba-tiba seseorang datang dengan wajah yang sepertinya tidak asing.Aku ingat kata atasanku akan ada anak baru yang akan menjadi patnerku hari ini.

"Chia?"kataku menebak sambil menatapnya dengan agak bingung.

"Iya"jawabnya, dengan rasa seperti tidak merasa bersalah.

"Kenapa, tidak dibereskan?berantakan!"ketusku, karena saat itu aku sangat kesal.

"Kata ka rehan, besok saja dibereskannya" jawabnya, dengan menundukan kepala.

"Kebiasaan, dasar rehan itu selalu merepotkan gue saja"gerutuku sambil mengambil handphone di sakuku.

Tutttt.....

"Han,lu kenapa kerja'an lu gak di bereskan lagi?ajari anak baru dengan benar bisa tidak?!"

kutanya reihan yang saat itu sedang tugas di cabang Kuningan city,karena aku sedang cuti dia lah yang menggantikanku sementara tapi setiap di jaga di tempat ku memang tak pernah dia bereskan lagi.

"Ya sudah bereskan semuanya, dan pastikan ketika gue balik udah beres ya?!"sambil menaruh tasku di bawah ditempat biasa aku menaruh tasku.

"Iya"jawabnya pelan seperti ketakukan, aku mencoba untuk tidak terlalu kasar terhadap wanita tapi ini lah sikapku ketika aku sedang kesal namun, diluar itu percayalah aku ini orang nya baik.

"Ya sudah, gue pergi dulu.Ingat bereskan semuanya"lalu aku pergi ke kantin yang ada di lantai basman untuk membeli sarapan.

Dikantin aku memesan nasi padang yang pada saat itu masih murah yaitu harganya 10.000 ribu rupiah paket hemat hanya pake nasi dan telor dadar, sambil menunggu pesanan datang aku menelfon pacarku.Ana namanya.Dia bekerja di toko sebelah kost ku aku berpacaran dengan nya sudah hampir satu tahun, ya kira-kira sekitar 7 bulanan lah sama lamanya dengan pekerjaanku saat ini.Setelah sekitar 10 menit, akhirnya makannan pun datang dan aku segera memakannya.

Setelah selesai makan, aku memesan satu lagi untuk di bungkus untuk ku berikan kepada Chia.Sebut sajah sebagai tanda perminta'an maaf bahwa tadi aku sudah memarahinya dan aku tidak mau di cap sebagai orang yang menyebalkan.

Setelah sampai di booth, aku lihat semuanya sudah rapih lalu aku masuk dan memberikan makanan sengaja aku beli untuknya.

"Ini"kataku sambil menyodorkan makanan yang terbungkus pelastik transparan.

"Apa ini?"tanyanya dengan sedikit agak bingung.

"Makanan, lu pasti belom beli sarapan kan?"jawabku, dia masih terdiam.

"Anggap saja itu sebagai permintaan ma'af dari gue udah marah-marah sama lo"tanpa basa-basi aku langsung menaruh makannya di tangan dia.

"Makasih"jawbnya singkat lalu sembari menyiapkan prepare/persiapan untuk stok barang

"Ouh iya, udah tahu gue siapa?"tanyaku sambil duduk

"Ka Minka kan?kemarin ka rehan udah cerita soal kaka"katanya sambil berteriak atau bisa disebut juga dragin

"Iya,lu tinggal dimana?"tanyaku.

"Di citayem ka"jawabnya.

"Citayem itu dimana ya?"tanyaku memang pada waktu itu aku gak begitu tahu daerah di luar Jakarta.

"Di darah depok ka"jawabnya menjelaskan.

"Ouh, sama siapa?sendiri?"tanyaku sambil memimum segelas air es.

"Sama kaka gue ka"jawabnya lagi.

"Ouh kirain ngekost disana?"tanyaku penasaran

"Iya ngekost tapi bareng sama kaka gue"jawabnya dengan sembari tersenyum kecil.

"Ouh kenapa enggak cari kostan disini?"tanyaku sambil memakai epron atau celemek.

"Niatnya sih gitu, tapi nanti tunggu aku udah gajian baru aku nyari kost cape juga kalo harus pulang pergi"jawabnya dengan menghembuskan nafas pelan.

"Ouh memang naik apa?"tanyaku.

"Kereta"jawabnya singkat.

Sedang asyik mengobrol tiba-tiba dari arah sebelah booth ku, mengagetkan ku.

"Woy!!jangan mau deket sama Minka mba, dia modus tuh"sembari duduk di kursi yang ada di situ sengaja aku letakan disitu untuk para customer bila sedang menunggu antrian.

"Akh, ngagetin ajah lu Ni!"cetusku

Dia adalah teman ku sejak bulan lalu Namanya Mirzani biasa aku panggil ani, dia selalu menemani ku saat masih bekerja sendiri dan sekaligus teman mengobrol dikala mall sedang tidak ramai alias sepi.Dia tetangga sebelah dia berjulan tas saat itu, selain cerewet dia juga orang nya sangat lucu selalu membuat ku tertawa dan sejak sa'at itu aku dan Mirzani telah menjadi sahabat dikala itu dan sampai sekarang pun masih.

Hari itu adalah hari dimana aku pertama mengenal Chia dan rasanya ada yang aneh entah apa itu tapi aneh saja, sejak sa'at itu kami bertiga bersahabat yaitu aku, Mirzani dan Chia.

Jakarta Sad Story Series "M'N'C"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang