Setasiun Jakarta Kota

25 2 0
                                    

Jakarta, 15 Juni 2017.

Hari itu penumpang kereta sangat padat dan aku pun tak bisa bergerak sama sekali, sampai Jakarta pun masih saja dalam posisi yang sama.
Hari itu adalah hari dimana aku pulang dari kampung ku di daerah Jawa kembali ke Jakarta setelah berlibur, sebenarnya aku sedih karena aku pulang tidak tepat Hari Raya Idul Fitri melainkan satu minggu setelahnya.Tapi tidak apa-apa karena aku masih bisa berkumpul bersama keluarga meski tidak semuanya, serta teman-temanku yang masih dirumah nya masing-masing.

Setelah turun dari kereta aku bergegas menuju tukang ojek yang ada di depan setasiun untuk mengantarkan ku ke kost tempat ku beristirahat, namun sebelum aku sampai tiba-tiba seseorang menabraku dari belakang.

"woy hati-hati dong!"teriaku sambil merapihkan tasku yang jatuh

"Ma'af"jawab seseorang yang sepertinya sedang terburu-buru menuju arah pintu keluar setasiun

Setelah merapihkan tasku aku menengok sejenak ke arah seseorang yang menabraku tadi, ternyata dia adalah seorang wanita dengan rambut diikat memakai switer rajut berwarna merah jambu.Tak begitu jelas wajah dari wanita itu tapi aku sempat melihatnya sekilas, dia cantik tapi apa yang membuatnya terburu-buru?aku tidak tahu.Setelah itu aku melanjutkan langkah ku yang terhenti tadi dengan cepat ku ayunkan kaki ku menuju tukang ojek yang seperti nya sedang menunggu penumpang yang berada masih di jalan dan aku yang pertama menjadi penumpang.

Sebelum aku menawarkan diri menjadi penumpang, tiba-tiba tukang ojek menyapaku dengan penuh harap aku akan menaiki motornya yang tampak terparkir di depan tukang ojek itu.

"Ojek, Dek?"dengan ramah tukang ojek itu menawarkan jasanya

"Iya, pak" ku balas pertanya'an sembari tersenyum sebagai balasan atas keramahan yang dia berikan padaku

"Kemana?"tanya si mamang itu sembari memberiku helm

"Ke Jalan Gajah
Mada,Pak"jawabku sembari memakai helm dan duduk di belakang

"Ok, kita jalan"

Kenalkan namaku Minka Al-fajri, aku biasa di panggil Minka aku tinggal di sebuah rumah ukuran sepetak atau yang biasa di sebut rumah kost.Jalan Gajah Mada gang pembangunan nomor 4 Jakarta pusat disitulah aku selama satu tahun kurang lebih menghabis kan sisa waktuku setelah bekerja, ditempat itu aku tinggal dengan kawan ku yang berasal dari kota Bogor atau yang sering disebut sebagai Kota hujan karena daerah itu paling sering hujan dan sesekali terkena banjir.

Luas kamarku kira-kira 4×4 centy meter persegi, tak begitu luas tapi cukup untuk beristirahat dan sembari lesehan dikala sepulang bekerja.Waktu itu aku masih baru-baru nya di jakarta dan satu-satu nya transportasi yang setiap hari aku gunakan adalah bus Trans Jakarta karena pada waktu itu aku belum mengenal aplikasi ojek online yang sa'at ini sudah ada dimana-mana.

Ouh iya kawanku ini namanya Dimas perwira dan bekerja di Mall Gajah Mada Plaza yang tidak jauh dari kost kami, dia teman yang baik tetapi sangat bawel bisa dikatakan seperti emak-emak kalo sudah marah.

Waktu menunjukan 19.30 Wib, setelah mandi aku berbaring setelah perjalanan yang begitu melelahkan yang membuat badan ku terasa pegal.Aku memutuskan untuk mencari makan diluar barang kali ada yang membuatku tertarik, supaya perut ku yang sedari tadi terus-menerus berteriak seolah memaksaku untuk mengisinya. setelah berjalan beberapa meter dari kost ku, berhenti di warteg dekat pos ronda dan memilih menu yang cocok dengan kantongku.

"Mau makan apa dek?"tanya salah satu pegawai di warteg itu

"Telor dadar sama sayur sop, mba"jawab ku sembari menunjuk ke arah makanan yang aku pesan

"Minumnya mau apa?"pegawai itu bertanya lagi sembari memasukan pesanan lalu menyimpannya di meja yang sedang aku duduki

"Air putih saja"jawabku untuk menghentikan pertanya'an berikutnya

Lalu mba-mba penjaga warteg itu membawakan segelas air putih ke padaku, dan aku pun mulai memakan makanan yang sudah di siapkan.

Jakarta Sad Story Series "M'N'C"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang