ATTENTION!
This is [17+] 'Young-Adult' story with strong Romance, Humor, and also Action genre.
Mengandung unsur sadistik dan gaya pergaulan yang mungkin kurang nyaman dibaca oleh para pembaca di bawah umur.
Sesuaikan dengan gaya hidup dan pola piki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
06 |S E X Y S P Y
Kebencian, merupakan emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, atau antipati untuk seseorang.
Hal itu juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan, maupun menghilangkannya.
Kadangkala kebencian dideskripsikan sebagai lawan daripada cinta atau persahabatan. Namun di kantor kepolisian ini, kebencian dideskripsikan sebagai rasa benci seorang petugas polisi yang sedang menginterogasi seorang lelaki berpakaian seragam Al-Gaza International High School.
Seorang lelaki berambut putih dengan wajah western yang sangat kental sudah duduk di seberang seorang polisi yang hampir satu jam menginterogasinya.
"Apa maksud kamu membuat gambar ini?" tanya seorang polisi saat menunjukan foto graffiti yang dibuat oleh lelaki bernama Frans itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Frans yang merasa dendam dengan seorang polisi lalu lintas karena pernah memberhentikannya tanpa alasan yang jelas pun memutuskan untuk membolos sekolah dan menggambar sebuah graffiti tepat di depan kantor polisi setempat.
"Ga ada maksud apa-apa kok pak, cuman mau mengekspresikan perasaan jiwa lewat media visual yang bisa mewakili perasaan hati—"
Polisi itu geleng-geleng. Setiap ditanyai pertanyaan, Frans selalu menjawabnya dengan jawaban yang aneh.
Sementara dari pintu masuk kantor polisi, dua orang siswa Al-Gaza International High School melangkah masuk. Lucas, lelaki yang berjalan di samping Chila itu masuk dan mengambilkan sebuah bangku untuk Chila dan duduk di depan seorang petugas polisi lain yang waktu itu memegang kartu KTP Lucas.
Chila memutuskan untuk pergi ke kantor polisi dab memberikan keterangan pada pihak kepolisian di jam istirahat seperti ini. Berhubung kantor polisi hanya berjarak satu blok dari sekolah.
