Part 3

38 2 0
                                    

"Udah deh diam dari tadi ngomong terus diam ngapa." Potong cowok yang sekarang berada di sebelah mala

mala hanya mendengus sebal karena dari tadi cowok yang berada disebalahku nyebelin banget.

Setelah hampir seperempat jam berdiri akhir pemimpin apel mendudukan peserta.

"Alhamdulillah akhirnya duduk juga."

Suara itu yang sudah tercetak jelas di telinga mala, siapa lagi kalau tidak Cika dengan nada khas yang melingking.

"Ah payah lo Cik gitu aja capek lihat aku kuat." ujar Mala dengan nada setengah mengejek

"Yah sampai pulang sekolah pun lo bakalan kuat kalau yang didepan peserta tuh dia." Sahut Cika sembari menunjuk Kak Afri yang sedang memposisikan duduknya.

"Aduh lo tau aja deh, emang ya lo best friends aku banget." jawab.A dengan menyemburkan senyum kemenangan.

Disaat mala sedang asyik berceloteh dengan sahabat-sahabatku lagi-lagi cowok yang sekarang duduk disebelahnya dan hampir tidak ada jarak, lagi-lagi memotong ya dengan nada-nada marah.

"Udah deh pliss diam sejenak abis ini semua kelar kamu bisa ngomong sesuka hatimu."

"Tunggu dari tadi kamu marah-marah mulu, sakit ? awas lho ya jangan suka marah-marah nanti cepet tua." Jawab mala dengan enteng dan senyum kebencian

Sekarang ganti cowok itu yang mendengus sebal, mungkin dia tersinggungdengan ucapan mala.

Tak lama kemudian acara halal bihalal di mulai, yang menjadi pembuka adalah kelas XII sebagai anak tertua di sekolah ini yang di lanjut dengan kelas XI dan disusul kelas X.

Tak butuh waktu lama acara ini pun usai dan semua siswa membubarakan diri untuk kembali di kelas masing-masing.  Mala  dan sahabat- Sahabatnya masuk kelas mereka  pun duduk di tempat masing-masing dan mempersiapkan buku mapel jam pertama.

Setelah menunggu seperempat jam tidak ada tanda-tanda guru yang mengajar mapel tersebut datang, akhirnya Mala putuskan untuk menjemput guru tersebut di kantor

"Him, ikut aku yuk!" ajak mala  pada Hima teman baru yang duduk di sebelahnya .

"Kemana La?"

"Ruang guru, mau manggil pak Taifur."

"Baiklah."

Aku dan Hima segera melenggang pergi meninggalkan kelas dan menuju ke ruang guru. Setibanya disana tiba-tiba Hima mendorong badan mala  agar masuk keruang guru terlebih dahulu.

"Kamu dulu yang masuk, aku di belakangmu."

mala hanya senyum-senyum melihat tingkah Hima.
Dan ia pun  langsung mengetuk pintu dan segera menanyakan pak Tifur kepada guru yang ada di dalam kantor.

"Maaf bu pak Taifurnya ada dimana?" tanyaNya  pada bu Anis, seorang guru yang lembut dan baik hati.

"Lho emang belum masuk kelas to La?"

"Belum bu, tapi ada tugas ngga bu?"

"Sebentar biar saya cek dulu La." jawab bu Anis dan langsung pergi menanyakan tugas pada guru piket.

Setelah  beberapa menit  Mala dan Hima menunggu bu Anis pun datang.

"La ngga ada titipan tugas untuk kelas XI-4, tapi kalian ngga boleh ramai pelajari materi selanjutnya." ujar bu Anis

"Baik bu, kami permisi." jawabNya  sambil berpamitan pada guru itu.

Setelah mendengar kabar itu dari bu Anis, seketika pasar pindah di kelas XI-4 semua siswa bersorak-sorak kegirangan.

Mala pun tak mau kalah dengan anak laki-laki yang udah pergi di base came mereka, sambil membawa buku mapel siswi kelas XI-4 berkumpul di depan kelas. Ketika anak cewek di kelas  asik belajar materi yang selanjutnya persis yang diperintahkan bu Anis dan sambil gosip-gosip tetangga, ternyata anak cowok sudah pada balik.

"Hi, lagi gosipin aku yah?" Ujar Aldi yang PD-nya tingkat dewa, dan di lanjut dengan senyum sok Cool dari Ian cowok super nyebelin yang pernah gue lihat.

"Ih PD-nya dirimu." Celetuk Via yang merupakan kekasih Aldi.

"Tapi masih sayang kan." jawabnya sambil mencolek pipi Via.

"Eh colek-colek belum sah lho." Sambar Feni

Di saat teman Mala sedang berdebat dengan Aldi, tiba-tiba mataku menyorot kehadapan Ian yang sedang senyum-senyum ngga jelas, dan ternyata bola mata mereka bertemu dalam hitungan detik. Untuk menutupi rasa malu.A mala langsung memalingkan muka.

"Waduh bisa G-R nih anak, siap-siap dah dapet ocehan tuh anak." batinnya

Enjoy yah...
Jangan lupa Vote😊😊

what happenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang