Chapter 2

555 108 12
                                    

Bae Suzy mengutuk Rap Monster sialan, eh maksudnya Kim Namjoon sialan itu. Sangat di sayangkan ia terbangun dari mimpi indahnya karena ulah si namja yang faktanya pintar dalam urusan pelajaran.

Di pagi hari ini, tepatnya jam 06:00. Suzy dengan berat hati melangkah menuju sekolah karena perintah Namjoon yang memintanya untuk segera datang ke sekolah, entah apa tujuannya.

"Awas saja jika ini termasuk tantangannya, yang benar saja! Pihak sekolah saja tidak menyuruh datang sepagi ini!" Suzy menguap, dan terlihat seperti orang gila dengan gaya berjalan yang ew, memalukan.

Suzy tersadar dari rasa kantuknya saat sebuah mobil sport melaju kencang di dekatnya, hampir saja ia masuk rumah sakit oleh pengemudi yang lebih sialan dari Namjoon.

Mobil sport itu berhenti tidak jauh dari Suzy berdiri, dan tentu ini menjadi kesempatan baginya untuk menghampiri sekaligus memarahi si pengemudi tersebut.

"Hey! Buka pintunya dan keluarlah, pabo!" Suzy dengan tenaga yang telah dikumpulkan menendang-nendang pintu mobil tersebut.

Tidak lama setelah itu terbukalah pintu mobilnya, namun bukan pintu di bagian kemudi melainkan pintu di sebelahnya.

"Mianhae agasshi, aku selaku Sepupu dari pengemudi mobil ini meminta maaf, apa anda terluka?" tanya namja yang tadi keluar dari pintu sebelah kemudi.

"Ah aniyo, tapi kenapa kau yang meminta maaf? Seharusnya kan dia." Suzy menunjuk seorang namja yang memandang lurus ke depan, sama sekali tidak melihat ke arahnya.

Kemudian namja itu melirik sekilas si pengemudi yang katanya Sepupunya, lalu namja tersebut tersenyum ramah pada Suzy. "Hm aku mewakilinya."

"TAPI AKU INGIN DIA SENDIRI YANG MEMINTA MAAF LANGSUNG PADAKU!!" Suzy berteriak sekeras mungkin agar bisa di dengar namja yang berada di dalam mobil itu.

Pada akhirnya namja yang berada dibalik kemudi tersebut membuka pintunya, dan keluar dengan raut wajah yang Suzy sendiri tidak dapat menebaknya.

"Mianhae, aku tadi sedang banyak pikiran. Sekali lagi mianhae, jeongmal mianhae."

Suzy terperangah, namja si pengemudi ini membungkukan badannya berulang kali.

"Tentu akanku maafkan, tapi-" ucapan Suzy terpotong tak kala orang yang sering disebut sialan olehnya memanggilnya.

"Bae Suzy! Kau ingin membuatku mati karena menunggu disana dalam keadaan sepi huh?"

"Bae Suzy? Tidak, ini tidak mungkin."

"Aish jinjja! Kenapa kau memanggilku sekencang itu? Jangan membuatku malu." Suzy memukul lengan Namjoon.

Pengemudi mobil itu berdehem membuat Suzy dan Namjoon yang saling serang menoleh padanya. "A-apa kau memaafkanku agasshi?"

"Ah ya aku maafkan, dan aku juga harus pamit beserta orang ini. Annyeong." ujar Suzy yang membungkukan badan, setelah itu menarik telinga kiri Namjoon.

"Kau kenapa Taehyung?"

"Aniyo, kajja ppali Hyung."

Kim Taehyung si pengemudi sekaligus pemilik mobil sport itu kembali masuk ke dalam mobilnya di ikuti Seokjin Sepupunya.

•••••••

Di sekolah keadaan masihlah sepi, belum ada yang datang. Apa libur? Pikir Suzy. Lain halnya dengan Suzy, Namjoon sedari tadi sibuk melihat jam di ponselnya, saat ini sudah menunjukan pukul 06:45.

A ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang