Chapter 4

374 90 22
                                    

Suzy berlari dengan cepat ke atap gedung sekolah. Dia harus menemui seseorang yang diyakini olehnya akan dibawa pergi ke luar angkasa atau mungkin membunuh dirinya sendiri dengan melompat dari atap gedung sekolah tersebut.

Napas yang tidak beraturan membuatnya tidak bisa berteriak seperti sedia kala. Namun Suzy tetaplah Suzy, yeoja yang memiliki berbagai macam cara.

"Kau tidak boleh pergi, aku yang seharusnya pergi!"

Suzy mengeratkan pelukan pada seorang namja.

"Ya lepaskan aku! Dasar yeoja-"

"Yeppeo."

"Lepas! Ku bilang lepas!" namja itu mencoba melepaskan tangan Suzy yang melingkar erat di perutnya.

"Lepas? Sejenis apa itu? Makanan atau apa?" Suzy malah tertawa kecil.

"Jika kau tidak lepaskan tanganmu, aku..."

"Mwo, wae?"

"Menciummu."

Oh shit! Apa ini? Dia ... Dia siapa? Dia bukan Kim Namjoon nya!.

Suzy dengan cepat melepas pelukan sangat eratnya pada namja yang dia kira Namjoon, ya dia tadi memang mendapat satu pesan dari Namjoon, namja itu mengetik pesannya seperti ini.

'Suzy-ah kemarilah, ke atap. Aku lihat ada sebuah pesawat terbang menyerupai ufo milik alien. Kau bilang ingin bertemu dengan V BTS bukan? Ku pikir V BTS itu ada di dalam pesawat tersebut. Ppali berlarilah sebelum aku yang dibawa pergi ke planet mereka, planet EXO.'

Itulah isi pesan dari si Namjoon sialan.

Namja yang tadi di peluk dari belakang oleh Suzy langsung tersenyum penuh ketika melihat siapa yeoja yang memeluknya.

"Ah ... Takdir macam apa ini? Kau sepertinya sengaja melakukannya. Aku benar bukan?"

Suzy menggelengkan kepalanya cepat, sepertinya memang benar jika dia memang bodoh, terbukti dengan dia yang sama sekali tidak sadar jika suara namja yang di peluknya bukanlah suara milik Namjoon, alhasil beginilah jadinya.

"Kau melupakanku ya, yeoja gila?"

Tidak, ini bukan yang Suzy inginkan. Suzy ingat betul siapa namja ini, tapi jujur saja Suzy tidak bisa dan tidak akan pernah mau!.

"Hm jadi kau bersekolah disini ya chagiya?"

Suzy terbatuk mendengar kalimat terakhir, menurutnya itu sangatlah menjijikan. Suzy juga tidak tahu harus bagaimana sekarang, berlari percuma saja, karena pasti namja ini dengan mudah bisa mengejarnya yang memang payah dalam urusan berlari.

"Jika dari awal aku tahu kau bersekolah disini, aku pasti sudah menghampiri kelasmu dan menciummu." Jungkook terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Suzy tiba-tiba berlutut di hadapan Jungkook. "Jebal ... Jangan membuatku ketakutan. Jebal, biarkan aku pergi." mohon Suzy dengan air mata bohongnya.

Jungkook mengusap ujung hidungnya. "Aku akan membiarkanmu pergi, tapi jadikan aku namja mu dulu."

"Tapi ... Aku sudah mempunyai namjachingu."

Jungkook terlihat berpikir, lalu setelah itu matanya berbinar. Membuat Suzy menelan saliva dengan cepat. Jungkook kemudian mengajak Suzy untuk berdiri.

"Ah aku tidak masalah menjadi yang kedua. Itu bagus bukan?" usulnya yang malah membuat Suzy menjadi benar-benar mengeluarkan air mata sungguhan.

"Yang benar saja aku juga harus menerima namja ini, apa lagi statusnya karena dipaksa. Satu saja itu karena tantangan! Ah sial sekali hidupku ini." batin Suzy dengan mengacak rambutnya frustasi.

Suzy menghapus air matanya, bisa-bisa bukan hanya bodoh, dia juga bisa di vonis gila jika menerima namja gila ini.

"Tidak ada pilihan lain?" tawar Suzy dengan aegyo yang menurut Namjoon seperti anjing meminta makan pada pemiliknya.

"Eobseo," singkat Jungkook.

Suzy menatap Jungkook jengah, dia rasa namja ini pantas disamakan dengan Namjoon. Sama-sama seorang pemaksa!.

"Kajja chagiya, aku akan antarkan kau ke kelasmu." paksa Jungkook yang menarik pergelangan tangan Suzy.

"Ya lepaskan tanganmu! Aku ... Aku menolakmu namja gila!"

"Oh kamsahamnida telah menerimaku dengan penuh cinta dan kasih sayang."

"Ya! Dasar gila!"

"Ngomong-ngomong namaku Jeon Jungkook, Bae Suzy."

•••••••

"A-aku harus bagaimana...." racau Suzy yang menangis sekencang-kencangnya disalah satu tempat wahana permainan.

"Ulji maseyo, itu memang bukan kesalahanmu." hibur Krystal yang tahu jika Suzy sedang mengalami tekanan batin.

"Tentu saja ini bukan salahku, ini salah orang itu yang tidak menyebutkan atapnya dimana!"

Namjoon yang merasa di tunjuk oleh Suzy langsung menyudahi membaca webtoon bergenre nc tersebut. "Kenapa jadi aku? Bukankah kau selalu tahu atap tempatku menyendiri?"

"Bukankah pada saat itu masih jam sekolah? Jadi, tentu saja aku berpikir atap gedung sekolah!"

"Maka dari itu jangan asal berpikir, tanyalah terlebih dahulu."

"Mwo bertanya? Ah percuma saja jika aku bertanya padamu, kau pasti tidak akan menjawabnya dengan benar!"

"Itulah keistimewaan diriku."

"Istimewa kau bilang? Ah betapa lelahnya diriku menghadapimu Monster Namjoon!"

"Rap Monster, Kim Suzy!"

"Ya! Jangan seenaknya mengganti namaku, itu membuatku muak!"

Ya begitulah mereka berdua, Bae Suzy dan Kim Namjoon, kedua sahabat yang tidak memperdulikan lingkungan sekitar jika keduanya tengah bertengkar, dan Krystal yang sudah tahu hal itu akan berpura-pura tidak mengenal mereka berdua jika terjadi keributan di tempat ramai seperti ini.

A ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang