5💕.

18 4 0
                                    

"Kita duluan Ra,"pamit Nisa dan Ryana.

Keyra hanya menjawab dengan kode tangan yang mengaryikan kata "ok".

Ia menuju taman belakang sekolah untuk menemui Ken.Seperti yang Ken minta.Sepulang sekolah,di taman belakang.

Sesampainya di sana,ia tidak menemukan seseorang yang ia cari.Ia menatap taman yang dihadapannya.Terlihat asri.Ia baru menyadarinya, padahal sudah 2 tahun ia sekolah di SMA ini.

Tangan kanannya terjulur hendak memetik bunga mawar yang ada dihadapannya.Tetapi tangan seseorang menahannya.

"Jangan sentuh mawar ini!"larang seseorang yang dibelakangnya,yang ternyata Ken.

Keyra menatap Ken bingung,"setahu gue gak ada larangan memetik bunga disekolah ini,?"

Ken tersenyum,"emang gak ada.Tapi kasihan tangan lo kalo berdarah.Lihat,tangkai mawar itu berduri."Ken menunjukan duri yang ada di tangkai bunga mawar.

"Anak tk juga tau kali!"

"Biar gue yang petik,"dengan hati hati Ken memetik mawar indah itu dan membuang duri yang ada pada tangkainya.Lalu menyodorkannya pada Keyra"Nih,"

Keyra menerimanya dengan senyuman.
"Kenapa ngajak ketemu?"

"Gue mau ngajak lo jalan nanti malem."
Jawab Ken to the point.

Ia berpikir sejenak,"harus ketemuan?kenapa nggak chat aja.padahal ia juga tau dirinya akan menolak ajakannya."

"Gak."

"Kenapa?lo udah ada janji?"

"Iya."

"Sama siapa?"

Keyra sedikit kesal.Sudah jelas ia menolak ajakannya,tapi malah Ken kepo.

Keyra menjawab santai, padahal jawaban itu bohong. "Mama.Gue pulang,udah di jemput."dan ia pergi meninggalkan Ken.

Ken hendak menahan Keyra tapi,ia berpikir kembali.Tidak ada gunanya ditahan.Ia hanya akan menerima penolakan.

Ken menatap Keyra dari kejauhan,terlihatnya tertawa lepas dengan cowok yang menjemputnya.Ia heran selama ini ia tidak pernah melihat Keyra sebegitu akrabnya dengan cowok.Lalu siapa cowok itu?batin Ken.Huh, sayangnya wajah cowok itu tidak terlihat terlalu jelas karena memang jarak Ken antara keduanya lumayan jauh.

💨💨💨

Keyra termenung di pinggir kolam yang terletak di samping rumahnya.Kakinya ia biarkan basah karena air.Sesekali ia menghentak hentakkan kakinya di air hingga membuat bajunya pun ikut terciprat air.

Zevan yang melihat adiknya ia paham jika adiknya itu memiliki masalah.Ia mendekati adiknya,dan mensejajarkan tubuhnya dengan Keyra.

"Lo kenapa dek?"tanya Zevan dengan hati hati.

Keyra menoleh dan memaksakan bibirnya ubtuk tersenyum.

"Gak usah maksa senyum.Gue tau lo lagi ada masalah."seakan Zevan mengerti isi hati Keyra.

Zevan menarik bahu Keyra kedekapannya.Dan terdengar olehnya samar samar isakan Keyra.
Zevan mengelus kepala Keyra. Ia paham pasti dengan adiknya ini,yang pasti belum bisa melupakan masa kelamnya.

"Gu-gue..kangen dia bang,hiks..hiks.."ucap Keyra dalam isaknya.

"Kalo kangen kita bisa ketempatnya besok.Oke?
Mana Keyra yang kuat?"

"Gara gara gue..dia pergi!!gue bodoh bang!
Kalo gue gak- !"Keyra tak kuasa melanjutkan kalimatnya.

Keyra memukul mukul bahu Zevan untuk melampiaskan kekesalannya.

Fear of Losing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang