"Halo Key, putri papa lagi ngapain?" Suara diseberang sana
"Halo Papa. Key lagi duduk aja di taman belakang." Jawab Keyra yang memang sedang termenung di taman kedayangannya.
"Kok lesu? Gak suka Papa telvon? "
"Gak kok Pa. Keyra pengen papa pulang." Pinta Keyra.
"Heemm... kenapa abang nakal atau mama galak?"
"Gak kok. Keyra kangen Papa. Gak tau rasanya kali ini Keyra pengen cepet cepet pulang."
"Ya, mungkin sekitar 2 bulan lagi," suara Papa menenangkan Keyra.
Keyra menghela napasnya, entah kenapa kepergian Papa nya kali ini begitu berat.Entah sudh berap kali ia meminta Papanya pulang tetapi karena alasan pekerjaannya belum selesai maka papanya belum menuruti keinginannya.
"Ya sudah. Papa istirahat jangan lupa makan. Dan cepet pulang" pesan Keyra
"Ya Keyra bawel.. Key juga terus berprestasi. Nurut sama Mama jangan nyusahin abang. Jangan telat makan juga.."
Keyra terdiam mendengar nasihat Papa nya. Ia menahan air mata yang sudah dipelupuk mata.
Merasa Keyra tidak menyahut perkataannya, papa Keyra mungkin merasa khawatir. "Key, are you ok?"
"Of course." Jawab Keyra setenang mungkin.
Dan sambungan telephone pun terputus.
Zevan melihat adiknya termenung di taman pun menghampirinya.
"Key, kangen papa?"
"Hem."
"Gue gak dikangenin?"
"Heh? Ngapain ngangenin abang?"
"Hey? Kalo ngeledek aja gitu. Ada Febi sama Ryana tuh di depan?"
Keyra meninggalkan Zevan dan melempar kerikil ke arahnya.
"Tok,. Aww.. sakit key,!"
"Hahaa.. . sakit bang?" Keyra meledek Zevan dan berlari ketika Zevan jug mengejarnya.
"Heh, sini lo.." Zevan menggelitik pinggang Keyra.
"Hah ha ha. Udah bang, ha haha.."
Dan Zevan melepaskan Keyra. Keyra berlari meninggalkannya dan menghampiri kedua sahabatnya yang sedang berbincang dengan Mamanya di ruang tamu.
"Hai Na, Feb.." sapa Keyra.
"Hai Ra,"
"Kenapa gak nyusul ke belakang aja?" Keyra ikut duduk di sofa.
"Mama ajak mereka ngobrol Key. Ya udah mama tinggal ke belakang ya Key,"
"Iya ma."
"Ra, jalan yuk.." ajak Febi pada Keyra
"Kemana?"
"Terserah lo.Biasanya ke mall tapi bosen ah," Ucap Ryana.
Keyra menahan dagunya, mulai berpikir.
"Ke pantai yuk, disana tenang kayanya." Usul Ryana
"Kita naik apa?" Tanya Keyra.
"Tenang Ra, gue bawa mobil." Febi tersenyum meyakinkan Keyra.
"Okeh, gue siap siap." Jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk bulat tanda setuju.
"Jangan lama lama!" Teriak Febi saat Keyra hendak ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear of Losing
Teen Fiction"Gue menjauh dari lo Ra, gue pergi. Gue bukan kecewa, bukan benci lo. Tapi gue gak mau lo semakin menderita karna gue hadir dihidup lo.Gue ingin lo bahagia.Tanpa gue." Batin Kennard yang menatap Keyra yang masih dalam posisinya sejak tadi. ...