6💕.

21 4 0
                                    

"Nard...!!"teriak Alva dari bawah tangga memanggil adiknya yang mungkin berada di kamarnya yang terletak di lantai 2.Alva memang lebih senang memanggil nama Ken dengan Nard.Karena nama Nard juga dimiliki olehnya.

Yang memiliki nama tidak menyahut sedikit pun.
Ia hanya mendekati sumber suara yang memanggil namanya tadi.

"Apa sih?lo brisik kali Al!!"ucap Ken yang kesal karena Alva telah mengganggu ritualnya di kamar tadi.

"Temenin gue ke rumah Bisma!gue males nyetir nih!"ajak Alva yang terkesan memaksa.

Ken yang mendengar permintaan Alva yang tidak dapat di tolak hanya menatapnya malas.

"Main?"

"Sebenernya mau berunding soal tim basket gue sih.?"

"Terus gue disana ngapain?Ogah!"
Ken menolak permintaan Alva mentah.

"Lo main ps juga bisa sama si Arka. Dia juga disana."bujuk alva.Ken memang sudah akrab dengan teman teman Alva.

"Hem."akhirnya ia mengalah kepda Alva.

Mereka pun segera menuju ke mobil.Dan mulai menikmati perjalanan.Ken yang memegang setir hanya fokus memandang ke depan.Dan sesekali Ken melirik Alva yang masih fokus pada ponselnya dan sesekali tersenyum,mungkin sedang chat dengan gadisnya'batin Ken.

Dan ketika Ken kembali fokus pada jalanan,matanya menangkap gadis yang selama ini menarik perhatiannya."Shit!!"Ken kaget dan segera menginjak rem mobil.

Ken tidak percaya apa yang ia lihat,gadis yang selalu jutek kepada semua cowo disekolah. Untuk kedua kalinya ia melihat gadis itu sedang tersenyum bersama orang yang sama.

"apa sih lo!rem mendadak?!pake bengong lagi." hertak Alva yang juga kaget karena Ken tiba tiba berhenti.

"Ng-gak papa,".

'Cowo itu siapa sih?tapi kok wajahnya gak asing ya'batin Ken yang dadanya berkecamuk rasa penasaran.

💨💨💨

Pagi yang indah kembali menyambut Kennard Ardiaz Atganta.Cowok berperawakan tinggi,berkulit sawo matang,dengan hidung mancung serta rambut yang sedikit menutupi sebagian dahinya.

Ken sudah siap untuk berangkat sekolah tetapi apa yang ia lihat kemarin masih berputar di kepalanya.

"Eh,gue kenapa mikirin Keyra si gadis jutek itu yah?Dia aja gak ada respon sama gue,!"Ken bermonolog.

Lalu,ia bangkit dari duduknya dan kakinya mulai menuruni tangga yang membawanya ke ruang makan.

"Pagi Ma,Al!"sapa Ken kepada Mamanya dan Alva yang sudah di sana sejak tadi.

"Pagi sayang,sini sarapan.Mama udah masakin buat kalian,"perintah Maya pada anak bungsunya itu.

"Hem."Alva hanya berdeham menjawab sapaan Ken.

Ken memutar bola matanya, "Papa mana Ma? tanya Ken yang menyadari Papanya belum ada diantara mereka.

"Papamu sedikit kelelahan,"

"Kelelahan ap hayoh?"ledek alva sambil menaik turunkan alis kananya.

"Apaan sih Al?"

"Ciee..Mama blushing  Al,"goda Ken sambil melirik Maya.

"Udah ah.Kalian suka banget godain mama."

Setelah acara sarapan itu selesai Alva dan Ken pamit kepada Maya.

"Ma, Ken berangkat sekolah dulu,"pamit Ken dengan mencium punggung tangan Maya.

"Alva juga pamit kuliah Ma,"Alva yang juga bergantian mencium punggung tangan Maya.

Fear of Losing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang